Rabu 10 Apr 2019 22:27 WIB

Tgk Marbawi Yusuf Terpilih Jadi Ketua Umum Thaliban Aceh

Rabithah Thaliban Aceh (RTA) siap mengawal syariat Islam di Aceh.

Tgk Marbawi Yusuf (berpeci hitam) bersalaman dengan Tgk Ismail Ismail M Husen seusai pemilihan Rais 'Am (ketua umum) Rabithah Thaliban Aceh (RTA) priode 2019-2022.
Foto: Dok RTA
Tgk Marbawi Yusuf (berpeci hitam) bersalaman dengan Tgk Ismail Ismail M Husen seusai pemilihan Rais 'Am (ketua umum) Rabithah Thaliban Aceh (RTA) priode 2019-2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Tgk Marbawi Yusuf terpilih sebagai Rais ‘Am (ketua umum) Rabithah Thaliban Aceh (RTA) atau Ikatan Pelajar Dayah Aceh periode 2019-2022. Dalam proses pemilihan, Tgk Marbawi berhasil meraih 19 dukungan suara. Sementara sainganya Tgk Ismail Husen meraih empat suara.

Pemilihan yang berlangsung jelang tengah malam, Selasa (9/4)  di Hotel Mekkah Banda Aceh berlangsung dengan penuh ukhuwah Islamiyah.  “Dalam pemilihan ini, setiap pengurus Cabang RTA di kabupaten/kota  memiliki hak satu suara. Sementara Pengurus Besar (PB) memiliki tiga hak suara yang terdiri dari hak suara ketua demisioner, sekjend dan bendahara sehingga jumlah seluruhnya adalah 23 suara,” kata Ketua Muktamar ke-5 RTA, Teuku Zulkhairi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/4).

Ia menyebutkan, sebelumnya, para peserta muktamar menetapkan bahwa calon Rais ‘Am harus memiliki sejumlah kriteria, antara lain minimal yaitu bisa membaca kitab I’anatutthalibin, berdomisili di Banda Aceh dan Aceh Besar dan didukung oleh minimal tiga pengurus cabang RTA.

Para peserta muktamar kemudian mengusulkan nama-nama yang diusung dan panitia kemudian memutuskan hanya dua nama yang memenuhi kriteria, yaitu Tgk Marbawi Yusuf dan Tgk Ismail Husen. “Sebelumnya Tgk Marbawi adalah Katib ‘Am (sekjend) Pengurus Besar RTA periode 2015-2019. Sedangkan Tgk Ismail Husen merupakan ketua PC RTA Kota Banda Aceh,” ujarnya.

Sebelum proses pemilihan, kedua calon memaparkan visi dan misinya dalam memperkuat gerakan santri Aceh, khususnya gerakan keilmuan dan sosial kemasyarakatan. Panitia juga memberikan peluang kepada peserta muktamar untuk mendebat kedua calon.

Seusai terpilih sebagai Rais ‘Am, Tgk Marbawi  menjelaskan tekadnya untuk melaksanakan program-program RTA dan mengembalikan eksistensi RTA sebagai organisasi penting di Aceh dan pemersatu gerakan santri Aceh.

“RTA komit menjadi garda terdepan sebagai mitra pemerintah dalam mengawal berjalannya syaria'at Islam di Aceh. RTA Insya Allah juga akan terus membngun komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan Dayah Aceh dalam membantu mewujudkan misi pemerintah ke depan,“ ujar Tgk Marbawi, Selasa (9/4) malam..

Ia juga menyampaikan tekadnya untuk menjadikan RTA sebagai pemersatu gerakan santri di Aceh dengan melebarkan kepengurusan dari berbagai dayah di Aceh. Selain itu iya juga bertekad untuk memperkuat soliditas dan konsolidasi gerakan santri Aceh dalam mengawal isu-isu sosial keagamaan dan kebangsaan.

Muktamar ke-5 RTA dibuka oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Senin (8/4). Rangkaian muktamar tersebut antara lain pemililhan Rais ‘Am yang baru, deklarasi santri Aceh anti hoax, seminar internasional, bedah buku dan pemutaran film documenter kiprah RTA di Aceh. Muktamar tersebut ditutup   Rabu (10/4).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement