Jumat 05 Apr 2019 15:43 WIB

Di Bukittinggi, Satpol PP Perempuan Imbau Warga Shalat Jumat

Satpol PP perempuan diterjunkan untuk budayakan shalat Jumat tepat waktu.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Hasanul Rizqa
Aktivitas petugas Satpol PP Kota Bukittinggi mengimbau kaum laki-laki muslim agar segera melaksanakan ibadah solat Jumat ke masjid, Jumat (5/4).
Foto: dok. Istimewa
Aktivitas petugas Satpol PP Kota Bukittinggi mengimbau kaum laki-laki muslim agar segera melaksanakan ibadah solat Jumat ke masjid, Jumat (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITINGGI -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, rutin menggelar kegiatan yang cukup unik. Setiap hari Jumat, sekira lima orang perempuan petugas Satpol PP Bukittinggi berkeliling di jalan-jalan kota tersebut dengan mobil dinas.

Turun dari mobil, mereka kemudian menghampiri warga laki-laki yang dijumpai. Kaum pria itu diimbaunya untuk segera bersiap-siap melaksanakan shalat Jumat di masjid terdekat.

Baca Juga

Video aktivitas para perempuan berhijab itu beredar melalui media sosial. "Kami dari Satuan Polisi Bukittinggi mengimbau bapak-bapak dan adik-adik kaum Muslimin agar bersiap shalat Jumat, karena waktu shalat Jumat sudah hampir masuk," seru salah seorang dari para perempuan petugas Satpol PP Bukittinggi itu, Jumat (5/4).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Bukittinggi Syafnir mengungkapkan, kegiatan ini sudah rutin sejak 2017 lalu. Program tersebut, lanjut dia, sejalan dengan visi pemerintah Kota Bukittinggi. Tujuannya hendak meneguhkan nuansa islami di tengah kota pariwisata tersebut.

"Sudah sejak 2017 kami melakukan hal seperti ini. Kami mengingatkan kaum laki-laki agar segera bersiap-siap datang ke masjid untuk solat Jumat," kata Syafnir kepada Republika.co.id, Jumat (5/4).

Syafnir menjelaskan petugas Satpol PP yang perempuan akan mulai berjalan keliling Kota Bukitinggi sejak pukul 11.30 WIB--kira-kira satu jam sebelum azan waktu zuhur. Petugas akan memprioritaskan kegiatan imbauan ini di lokasi-lokasi keramaian, seperti pasar tradisional, pusat pertokoan, tempat-tempat wisata, dan lain-lain.

 

Ingin Memakmurkan Masjid

Awalnya, Syafnir menuturkan, ide kegiatan ini bermula dari kekhawatiran Pemerintah Kota Bukittinggi. Banyak laporan dari warga tentang masjid-masjid yang tampak sepi, padahal waktu shalat Jumat sudah dimulai. Di Bukitinggi, azan penanda shalat Jumat dikumandangkan sebanyak dua kali. Yang pertama mengisyaratkan masuknya waktu zuhur, sedangkan azan kedua menandakan sang khatib telah naik mimbar.

Sebelum program ini digulirkan, kenang Syafnir, banyak masjid yang masih sepi, meskipun azan sudah dua kali berkumandang. Tidak sedikit warga laki-laki, baik pemuda maupun dewasa, yang tampak melalaikan shalat Jumat lantaran sibuk beraktivitas di jalan-jalan.

Untuk mengajak mereka tepat waktu ke masjid, Pemkot Bukittinggi pun menginisiasi program imbauan tersebut sejak 2017. Dengan cara ini, Satpol PP setempat--terutama dari kalangan perempuan--akan turun ke jalan-jalan untuk mengajak para warga laki-laki agar tak telat shalat Jumat.

photo
Aktivitas petugas Satpol PP Kota Bukittinggi mengimbau kaum laki-laki muslim agar segera melaksanakan ibadah solat Jumat ke masjid, Jumat (5/4)|

"Sekarang tidak ada lagi laki-laki yang masih ada di toko di tempat tongkrongan ketika waktu Jumat sudah masuk," ujar Syafnir.

Syafnir memaparkan, pihaknya memang sengaja menerjunkan petugas Satpol PP yang perempuan. Dengan begitu, diharapkan timbul budaya malu dari para warga laki-laki yang enggan tepat waktu ke masjid tiap Hari Jumat. Kaum pria diimbau menyadari, shalat Jumat merupakan ibadah yang wajib ditunaikan.

Syafnir berharap dengan kegiatan rutin ini, Kota Bukittinggi semakin Islami dan kota yang benar-benar menjunjung tinggi falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Selain itu, menurut Syafnir, kegiatan ini juga buat mendidik anak-anak dan remaja laki-laki agar mulai disiplin menghargai waktu solat Jumat.

Kasat Pol PP Bukittinggi menyadari kalau masih ada segelintir dari masyarakat yang tidak mau melaksanakan ibadah solat Jumat. Ia mengimbau, bagi laki-laki yang belum terketuk hatinya datang ke masjid solat Jumat, minimal menghargai moralitas dengan tidak menampakan diri di keramaian selama ibadah solat Jumat berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement