Rabu 03 Apr 2019 14:01 WIB

Hubungan Isra Miraj, Shalat, Persatuan dan Kepemimpinan

Praktik shalat berjamaah itu mengandung pesan persatuan dan kepemimpinan.

Rep: Fuji E Permana / Red: Andi Nur Aminah
KH. Didin Hafidhuddin
KH. Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan utama dari Isra Miraj Nabi Muhammad SAW adalah kewajiban melaksanakan shalat. Cendekiawan Muslim, Prof KH Didin Hafidhuddin berpandangan, dalam praktik shalat berjamaah mengandung pesan persatuan dan kepemimpinan.

KH Didin menerangkan, shalat sebaiknya dilakukan secara berjamaah dan dipimpin seorang imam. Artinya shalat berjamaah gambaran dari praktik kepemimpinan dalam Islam. "Jadi Isra Miraj itu menegaskan kembali tentang perlunya kepemimpinan yang baik dalam Islam, misalnya seseorang dijadikan iman shalat untuk diikuti makmum," kata KH Didin kepada Republika.co.id, Rabu (3/4).

Baca Juga

Ia menyontohkan, ketika imam shalat melakukan takbir dan rukuk, maka makmum ikut takbir dan rukuk. Saat melaksanakan shalat yang dipimpin seorang imam, makmum tidak boleh melakukan kegiatan lain yang tidak sejalan dengan kegiatan imam.  

Tapi orang yang dipilih menjadi imam tentu harus yang terbaik akhlaknya dan bacaannya. Artinya memilih pemimpin harus orang yang terbaik, terpandai, paling jujur, amanah dan memiliki kredibilitas.

Sebab seorang pemimpin akan menanggung rakyat, dalam hal ini rakyat sama seperti makmum yang sangat tergantung pada imamnya. Di dalam Islam, kalau pemimpin melakukan hal yang salah maka harus membuka peluang untuk dikoreksi.

"Seperti imam shalat yang salah bacaannya, maka makmum mengkoreksinya dengan mengucapkan subhanallah, imam harus segera sadar dengan kesalahannya," jelasnya.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI tersebut menegaskan, tentu Islam mengajarkan mengoreksi pemimpin dengan cara yang baik dan beradab. Sementara, pemimpinnya harus terbuka dan sadar saat dikoreksi.

Ia menjelaskan, shalat berjamaah juga bisa menguatkan persatuan dan kesatuan. Ketika selesai shalat, jamaah mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri. Salam artinya menyelamatkan dan mendamaikan. Artinya kaum Muslimin di manapun berada harus selalu menebarkan kedamaiannya dan keselamatan.

Menurutnya, tidak mungkin orang yang suka mengerjakan shalat dengan baik kemudian menyebar fitnah, merugikan orang lain dan melakukan perbuatan tercela lainnya. Sebab orang yang mengerjakan shalat bisa mendamaikan dan menyelamatkan.

KH Didin mengatakan, umat Islam silahkan memikirkan dan merenungkan hikmah dari proses yang terjadi pada waktu shalat berjamaah. Di sana terkandung contoh yang baik terkait kepemimpinan yang bisa menyelamatkan, dan hubungan pemimpin terhadap rakyatnya. "Isra Miraj pesan shalat berjamaah kaitannya dengan proses edukasi masyarakat, kepemimpinan bangsa dan umat," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement