REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Umat Islam di seluruh dunia hari ini tengah memperingati peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menandai perjalanan Nabi SAW dari Makkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Sebelum hari yang menandai Isra Mi'raj ini tiba, umumnya umat Islam menggelar malam Isra Miraj atau dikenal Lailatul Mi'raj. Di Turki, 'Malam Kenaikan' ini diperingati sebagai salah satu dari lima malam suci, yang masing-masing disebut kandil.
Kandil memiliki makna lilin dalam bahasa Turki. Saat malam Isra Mi'raj ini, menara masjid-masjid diterangi dan umat Islam di Turki menggelar doa khusus. Malam ini biasanya diadakan pada hari ke 27 bulan Rajab atau bulan ketujuh dalam kalender Islam.
Dalam peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW dikisahkan melakukan perjalanan dengan kuda bersayap yang disebut Buraq menuju Masjid Al Aqsa. Kemudian ia naik ke surga dan ke Sidratul Muntaha, batas yang menandai akhir dari surga ketujuh. Di sana, Nabi SAW bertemu dan bercakap-cakap dengan Allah.
Dalam sebuah pesan di situs Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), lembaga ini mengatakan Nabi SAW kembali dari Lailatul Mi'raj dengan tiga hadiah kepada umatnya. Salah satunya, adalah perintah shalat lima waktu.
"Hadiah terakhir adalah berita bagi orang-orang berdosa di antara umat Muhammad, bahwa mereka akan diampuni selama mereka tidak menyekutukan Allah dan akan dihadiahi dengan surga," kata Diyanet, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (3/4).
Sementara melalui jejaring Twitter, Kepala Diyanet Ali Erbas menyampaikan harapannya bahwa malam Isra Mi'raj akan memperkuat persatuan dan kebersamaan di antara umat Islam dan perdamaian untuk semua umat manusia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
