REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangunan berlantai 10 itu terlihat anggun pada sudut bulevar Saint Germain dan Saint Michel yang saling tegak lurus, di bilangan Rue des Fosses Saint Bernard, Paris. Fasadenya didominasi selubung keabuan, tirai kaca, dan kisi-kisi metal sehingga menimbulkan kesan transparan nan tenang.
Bangunan tersebut adalah L'Institut du Monde Arabe atau Institut Dunia Arab, seakan menjadi simbol pertautan imigran asal kawasan Arab ke dalam identitas Prancis. Arsitek Jean Nouvel mendapat tantangan besar dalam merancang L'Institut du Monde Arabe.
Dia dituntut untuk menyediakan ruang bagi museum eksibisi dan pusat kebudayaan Arab tepat di jantung Paris. Padahal, bagian barat tapak L'Institut du Monde Arabe adalah kawasan kota tua Paris, sementara sebelah timurnya bersisian dengan Sungai Seine yang membelah kota. Katedral legendaris Notre Dame terletak di seberangnya, terpisahkan aliran Seine.
Tak jauh dari L'Institut du Monde Arabe, terletak Museum Polisi Provinsi atau Musée de la Préfecture de Police. Di antara keduanya, terdapat kolam renang dan sekolah dasar Pontoise dengan bangunan bergaya art deco. Bila bulevar Saint Michel disusuri ke arah selatan, di sana terletak Masjid Paris.
Dalam konteks yang kaya karakter itulah Nouvel harus menyediakan rumah bagi komunitas pendatang dari negara berbahasa Arab di Prancis yang makin hari jumlahnya tambah berarti. Sebuah publikasi Institut Nasional Prancis untuk Studi Statistik dan Ekonomi menyebutkan, diperkirakan ada sekitar 4,9 juta imigran di Prancis pada 2005.
Publikasi itu berupa perkiraan karena pengumpulan data berbasis etnis dilarang konstitusi. Sementara, tahun lalu sebuah harian nasional Prancis memperkirakan sekitar tiga juta hingga enam juta penduduk di negara pimpinan Nicholas Sarkozy itu merupakan keturunan Afrika Utara. Mereka adalah kelompok terbesar, diikuti keturunan Afrika berkulit hitam.
Pesepak bola tenar Prancis, Zinedine Zidane, yang keturunan Aljazair merupakan salah satu contoh kaum pendatang dari Afrika Utara. Prancis memang menjadi suaka utama di Eropa bagian barat bagi imigran, terutama yang berasal dari Maroko. Sejak lama, kaum imigran dan keturunannya di Prancis terus bergulat dengan keberterimaan dari penduduk asli. Bentrokan budaya kerap menjadi isu utama yang menyulut pertikaian dua kelompok ras ini dan tak jarang berujung kekerasan.