Senin 01 Apr 2019 20:55 WIB

Jerman Siap Bantu Tingkatkan Mutu Vokasi Madrasah

Perwakilan kedubes Jerman itu juga sambut baik MoU Kemenag dan Kemenko Perekonomian

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Hasanul Rizqa
Gedung Kemenag
Foto: dok. Republika
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jerman menyatakan siap mendukung peningkatan mutu pendidikan keterampilan atua vokasi pada madrasah. Hal itu disampaikan oleh perwakilan Kedutaan Besar Jerman, Stefann Schnep, saat menghadiri acara penandatanganan kerja sama antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (1/4).

Stefann menjelaskan, pemerintah Jerman siap membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. "Ini sesuai perbincangan Presiden Joko Widodo dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, tiga tahun lalu," ujar Stefan Schnep seperti dikutip siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (1/4).

Baca Juga

Stefann juga menyambut baik penandatanganan nota kesepahahaman antara Kemenag dan Kemenko Perekonomian. Menurut dia, MoU (memorandum of understanding) ini dapat menjadi langkah awal perbaikan mutu pendidikan vokasi, terutama yang terdapat pada madrasah aliyah.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menyatakan penandatanganan MoU ini merupakan bentuk kontribusi Kemenag  untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. MoU ini tindak lanjut atas Instruksi Presiden 9/2016 tentang revitalisasi SMK termasuk juga madrasah agar kualitas SDM Indonesia khususnya di bidang vokasi meningkat.

 

"Sinergi Kemenag dan Kemenko Perekonomian ini untuk meningkatkan sekaligus menjamin mutu pendidikan vokasi di madrasah melalui skema program Technical and Vocational Education and Training System Reform," tutur dia.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin berpendapat senada. Rudy menjelaskan, nota kesepahaman ini merupakan suatu upaya pemerintah dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan Islam.

Pihaknya juga berupaya supaya institusi pendidikan agama dapat turut menyumbang tenaga kerja yang mumpuni serta dalam jumlah besar setiap tahunnya.

Principal Advisor GIZ Phillip Johannsen juga menyambut baik penandatanganan MoU ini. GIZ, kata dia, akan turut terlibat dalam program pengembangan vokasi pada Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan Madrasah Aliyah Plus Kejuruan. GIZ juga akan terlibat dalam tiga hal.

Pertama, pembuatan regulasi di bidang vokasi madrasah aliyah. Kedua, pelatihan bagi guru dan pelatih vokasi di madrasah aliyah. Ketiga, membangun jejaring bagi lulusan vokasi Madrasah Aliyah. Dalam jangka pendek, Phillip mengatakan akan memulai dengan memberi pelatihan kepada 20 madrasah aliyah yang ditetapkan sebagai pilot project," papar Phillip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement