REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tidak tahu Suku Baduy. Suku Baduy adalah sebuah suku di Banten yang masih kental dengan adat istiadat dan menjaga ketat cara hidup mereka. Suku Baduy menutup diri dari dunia luar dan tidak menggunakan barang-barang modern seperti alas kaki dan transportasi.
Mulanya, beberapa suku Baduy yang berdomisili di Baduy Luar mulai berinteraksi dengan masyarakat yang sebagian besar beragama Islam. Tertarik kehidupan sehari-sehari masyarakat Muslim, akhirnya mereka memutuskan untuk mengenal islam dan menjadi muallaf.
Keputusan hijrah menjadi mualaf membuat para warga suku Baduy tidak bisa lagi tinggal di wilayah Baduy. Pasalnya, peraturan adat dan tradisi yang berlaku di sana tidak memungkinkan mereka kembali. Dengan berat hati, mereka harus meninggalkan tanah kelahiran mereka.
Berkat dukungan dari para donatur, saat ini sedang di bangun 15 rumah untuk mualaf suku baduy. Dari 120 kebutuhan rumah, empat di antaranya sudah selesai dan mulai diserahkan kepada empat keluarga mualaf.
Mualaf Baduy
Sebanyak 11 rumah penyelesaian akhir. Sementara, masih dibutuhkan 105 rumah untuk keluarga mualaf.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur, dan tak sabar ingin mulai menempati. Terima kasih kepada donatur dan BMH sehingga kami bisa menempati rumah yang tidak kami bayangkan sebelumnya,” ungkap keluarga mualaf baduy.
Di sana mereka diajarkan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban menjadi seorang muslim seperti membaca Alquran dan shalat.
"Terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung berdirinya rumah pembinaan mualaf Suku Baduy dalam rangka kuatkan Hijrah Mualaf Suku. Semoga Allah Subhanahu wata'ala membalas kebaikan Anda dengan balasan terbaik disisi Allah," lanjutnya.