Kamis 28 Mar 2019 18:30 WIB

Islam di Jerman akan Menemukan Keragaman

Lebih dari 161 ribu warga Suriah sekarang tinggal di Jerman.

Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lebih dari 161 ribu warga Suriah sekarang tinggal di Jerman. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi, menciptakan komunitas masyarakat Suriah terbesar di Eropa. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Der Tagesspiegel, Kepala Dewan Pusat Muslim di Jerman, Aiman Mazyek, mengatakan, sebanyak dua kali lipat umat Islam mengalir ke masjid-masjid dalam sebulan terakhir.

Mengomentari revolusi demografi yang menyapu Jerman ini, Mazyek berujar, "Jumlah Muslim di Jerman akan meningkat secara signifikan." Pew Research Center juga mencatat, tingkat alami kenaikan populasi Muslim di Jerman berkisar 1,6 persen per tahun atau 77 ribu jiwa.

Baca Juga

Berdasarkan proyeksi ini, populasi Muslim Jerman diperkirakan sebanyak 5,785 juta pada akhir 2015. Ada 5.068 ribu Muslim pada akhir 2014, ditambah 640 ribu migran yang telah tiba di Jerman, dikombinasikan dengan peningkatan alami sebesar 77 ribu jiwa. Jumlah ini berpotensi membentuk Jerman sebagai negara dengan populasi Muslim tertinggi di Eropa, lebih tinggi dari Prancis.

"Kami tiba-tiba memiliki 5 juta Muslim," kata Thomas Volk, seorang ahli Islam dari Konrad Adenauer Foundation, sebuah lembaga think tank yang berkaitan dengan Partai Merkel, Christian Democratic Union (CDU).

Kendati menyimpan beberapa kekhawatiran dan gegar budaya, Kepala Kajian Islam Universitas Munster, Mouhanad Khorcide, menilai ini bisa menjadi "keberuntungan." "Islam di Jerman akan menemukan keragaman," kata Khorcide.

Corak

Mazyek pun memprediksi bahwa ledakan demografi ini akan berpengaruh pada corak keagamaan Muslim Jerman. "Islam bercorak Arab akan menjadi lebih tampak dan Muslim Jerman akan semakin berwarna," kata Aiman Mazyek.

Menurut seorang akademisi keturunan Suriah kelahiran Jerman, Lamya Kaddor, Islam di tengah masyarakat Suni Suriah bersifat "konservatif dan terbuka." Mereka terbiasa hidup di tengah masyarakat multiagama. "Hal ini karena komposisi agama-agama di Suriah.

"Ada banyak agama berbeda, Kristen, Drize, Alewites, dan Syiah. Agama tidak pernah dikedepankan. Mereka sangat toleran," kata Kaddor dalam sebuah wawancara. Kaddor yakin Muslim Suriah dapat mengintegrasikan diri dengan mudah di tengah-tengah komunitas Muslim Jerman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement