Rabu 27 Mar 2019 17:00 WIB

Proses Pembuatan Kulit Abad Pertengahan

Mengolah kulit mentah menjadi kulit dikembangkan peradaban Islam

Pengunjung memilih tas kulit yang dipamerkan Gelar Sepatu, Kulit & Fesyen (SFK) produksi Indonesia 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Ahad (5/7).  (Republika/Agung Supriyanto)

Kulit mentah atau jangat yang akan dibuat kulit harus dibusukkan. Namun proses pembusukan ini harus ditunda dulu dengan menggunakan garam yang kita kenal sebagai bahan pengawet. Garam ini kemudian ditaburi di atas jangat, setelah itu dijemur di bawah terik matahari. Setelah jangat tersebut kering lalu dibawa ke penyamak.  Se telah itu, jangat direndam dengan air untuk menghilangkan kotoran hewan, tanah dan zat albumin.

"Lalu jangat tersebut direaksikan dengan kapur untuk membuka teksturnya dan melunakkan rambut-rambut yang menempel, kemudian rambut ini dihilangkan dengan kerokan khusus berbentuk cekung berujung tumpul," jelas al-Hassan dan Hill.

Sisa daging yang mungkin masih melekat pada jangat tersebut, harus dibersihkan dengan pisau daging bergagang dua yang dirancang khusus. "Penghilangan daging ini ada kalanya memerlukan aplikasi perlakukan khusus yang disebut 'swelling' (pembengkakan),'' ungkap al-Hassan dan Hill.

Seperti dijelaskan di atas, teknik persiapan ini sangat bervariasi tergantung tipe jangat yang digunakan. Persiapan yang dilakukan akan berbeda dan ada ciri khas dari masing-masing bahan yang digunakan.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement