Senin 25 Mar 2019 17:29 WIB

Keutamaan Rutin Memakmurkan Masjid

Masjid merupakan pusat kegiatan masyarakat Muslimin.

Shalat berjamaah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Shalat berjamaah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam peradaban Islam, masjid merupakan sentra dan jantung kegiatan masyarakat Muslimin. Tidak mungkin adab dan akhlak kolektif umat Islam terbina tanpa fasilitas tersebut. Rasulullah Muhammad SAW sendiri telah mencontohkan, ketika hijrah dari Makkah ke Yastrib (Madinah). Beliau mendirikan masjid sebagai sarana dakwah sekaligus pusat aktivitas masyarakat.

Nabi SAW juga telah mengabarkan nubuat bagi orang-orang yang hatinya terpaut pada masjid. Beliau pernah bersabda, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah SWT pada hari ketika tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya.

Baca Juga

Mereka adalah, pemimpin yang adil; pemuda yang selalu beribadah kepada Allah SWT; seseorang yang selalu terikat hatinya ke masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni mereka bersatu dan berpisah karena-Nya; seseorang yang ketika dibujuk oleh perempuan cantik dan berkedudukan (untuk berzina), tetapi pria itu berkata 'saya takut kepada Allah SWT'; seseorang yang beribadah secara sembunyi-sembunyi; dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi sehingga mencucurkan air mata (karena ingat dosa-dosa)."

Masjid disebut pula sebagai rumah ibadah. Sebab, di sanalah tempat pelaksanaan ibadah rutin secara berjamaah. Dengan sering hadir dalam jamaah, seorang Muslim tidak akan terasing dari sesamanya. Imannya pun akan kian kuat. Dia tidak akan menjadi seakan-akan domba yang lepas dari kawanannya, sehingga mudah diterkam serigala.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya yang meramaikan rumah-rumah (masjid-masjid) Allah, mereka itu adalah ahli Allah "azza wa Jalla." Demikianlah, derajat kedekatan mereka pada ridha Ilahi. Dalam hadis lain, beliau berpesan, "Barangsiapa yang mencintai masjid, maka Allah mencintainya."

Maka dari itu, jangan pernah meremehkan hati yang gersang lantaran jarang ke masjid. Hati yang demikian bisa jadi tidak peka sehingga cenderung pada perbuatan yang merusak.

Komunitas Muslimin yang ideal di dalamnya selalu hadir orang-orang yang gemar menasihati untuk kebaikan. Minimal, dengan cara mengajak sesama kaum beriman untuk rutin memakmurkan masjid.

Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang perkara ini. Dalam hadis qudsi, tutur beliau, Allah SWT berfirman, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, sesungguhnya Aku bermaksud akan menurunkan siksaan kepada penduduk bumi (suatu kaum), tetapi ketika Aku melihat penghuninya sedang memakmurkan rumah-Ku (masjid), saling mengasihi sesamanya karena Aku, selalu melakukan istighfar (memohon ampunan) kepada-Ku di waktu sahur, maka Aku palingkan siksaan itu dari mereka."

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement