Rabu 20 Mar 2019 22:47 WIB

MCM Kukuhkan Pengurus Daerah Sulsel

Pada pengukuhan pengurus MCM Sulsel digelar tausyiah dan pemberian bantuan.

Masyarakat Cinta Masjid (MCM) resmi memiliki Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: istimewa
Masyarakat Cinta Masjid (MCM) resmi memiliki Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dewan Pimpinan Daerah Masyarakat Cinta Masjid (MCM) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diresmikan di Tribun Karebosi, Makassar, Rabu (20/3). Moch Ramdhan Pomanto didapuk menjadi Ketua MCM Sulsel. 

Pembacaan surat keputusan dilakukan Sekjen MCM, Ashraf Ali dan pelantikan serta pembacaan naskah pelantikan oleh Ketum MCM, Wishnu Dewanto. Selain itu, kegiatan disertai penyerahan sejumlah bantuan dan tausiah untuk Indonesia Maju yang disampaikan Arifuddin Lewa.

Ketua Dewan Pembina MCM, Budi Karya Sumadi, mengatakan, bahwa pihaknya terus mengajak dan menyebarkan kebaikan dan pesan damai. Melalui gerakan tersebut, ia berharap rumah-rumah ibadah seperti masjid digunakan juga untuk menyebarkan rasa cinta terhadap Tanah Air. 

Dengan demikian, umat dapat menempatkan agamanya sebagai pembawa kesejahteraan atau rahmatan lil 'alamin. "Karena itu, seharusnya masjid jangan dirusak oleh hal-hal yang selalu tidak benar yang bersifat manipulatif politik yang merusak kesucian dan menjadikan masjid partisan politik, hoaks atau pun berita bohong bahkan menebar kebencian," katanya di lokasi.

Ketua Masyarakat Cinta Masjid (MCM), Wishnu Dewanto, mengingatkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di seluruh Indonesia untuk mencegah penggunaan rumah ibadah menjadi ajang kegiatan politik praktis. Masjid dan musala harus steril dari kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu 2019.

“MCM terus melakukan konsolidasi dan sosialiasi, terutama agar para katib bisa memberikan ceramah yang sejuk dan menjauhi ceramah-ceramah yang mengarah pada politik praktis," ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (20/3),

Wishnu Dewanto kembali menyampikan bahwa hal tersebut juga dalam rangka menjaga ukhuwah Islamiyah, mensyukuri keragaman dan perbedaan sebagai sebuah rahmat.

“Kami mendorong mereka menyampaikan pesan dakwah yang sejuk kepada masyarakat. Kami akan terus mengajak masyarakat dan merangkul semua potensi bangsa yang ada dengan cara menjaga fungsi dan citra masjid sebagai rumah ibadah dan menolak masjid dijadikan alat kepentingan politik,” papar Wishnu.

Jelang Pemilu 2019, pihaknya meminta agar fungsi masjid sebagai sarana ibadah tidak dijadikan tempat memobilisasi umat untuk kepentingan salah satu capres yang dapat menimbilkan potensi memecah belah umat.

"Melalui kegiatan positif ini, MCM bertekad untuk menjadi pelopor dan perekat umat serta berdiri di depan dalam menjaga keutuhan bangsa dan NKRI menuju Indonesia maju,” tukas Wishnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement