Rabu 20 Mar 2019 15:37 WIB

Mahasiswa UII Juara Ketiga Lomba Hafiz Alquran se-ASEAN

Mahasiswa UII ini menyabet juara dalam Musabaqah Hifzhil Quran dan Hadis.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Hasanul Rizqa
Aldi Fahmi Mustofa, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) peraih Juara III Musabaqah Hifdzil Quran dan Hadits Amir Sulthon bin Abdul Aziz se-ASEAN dan Pasifik 2019.
Foto: Doc: UII
Aldi Fahmi Mustofa, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) peraih Juara III Musabaqah Hifdzil Quran dan Hadits Amir Sulthon bin Abdul Aziz se-ASEAN dan Pasifik 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aldi Fahmi Mustofa berhasil mengukit prestasi yang ikut mengharumkan nama bangsa. Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu meraih predikat Juara III dalam ajang Musabaqah Hifdzil Quran dan Hadis Amir Sulthon bin Abdul Aziz se-ASEAN dan Asia Pasifik 2019.

Mahasiswa program studi ekonomi Islam pada Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) itu menerima hadiah dan penghargaan. Di antaranya, kesempatan menunaikan ibadah haji dengan biaya ditanggung panitia penyelenggara lomba.

Baca Juga

Ajang Musabaqah Hifzhil Quran dan Hadis itu digelar pada 11-14 Maret 2019 lalu di Jakarta. Acara ini diselenggarakan berkat kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Duta Besar Saudi Arabia. Hingga tahun ini, musabaqah tersebut

telah digelar untuk ke-11 kalinya.

 

Aldi mengungkapkan kiatnya dalam menghafal Alquran. Termasuk sebelum mengikuti kompetisi kompetisi itu, dia kerap mengulang-ulangi hafalan lebih sering dari biasanya. Bagaimanapun, menurut dia, perjuangan yang paling besar adalah melawan rasa malas.

"Terlebih, saya juga menjalani rutinitas perkuliahan, jadi harus pandai-pandai membagi waktu," kata Aldi kepada Republika.co.id, Rabu (20/3).

Peserta Musabaqah Hifzhil Quran dan Hadis itu lebih dari 100 orang. Mereka berasal dari 26 negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik.

Selama mengikuti kompetisi itu, Aldi mengaku harus mempersiapkan mental. Dia merasa, kesiapan mental sangat penting karena ajang itu termasuk level internasional. Ppara dewan juri terdiri atas, antara lain, imam-imam dari Masjid al-Haram.

Untuk itu, para peserta mesti pandai dalam mengendalikan emosi ketika tampil di atas panggung. Aldi menjelaskan, salah satu motivasinya untuk mengikuti kompetisi ini ialah mengoreksi dan mengukur kelancarannya dalam menghafal Alquran.

Sebab, Aldi menilai, tidak semua penghafal dapat lancar dalam menghafalkan saat mengikuti lomba. Terlebih, mereka harus memiliki mental yang sangat kuat agar ketika diuji di depan orang hafalannya tidak hilang. "Nah, dari situ kita bisa mengukur dan meningkatkan kualitas hafalan kita," ujar Aldi.

Perlombaan ini sendiri bukan yang pertama kali bagi Aldi. Sebelumnya, dia memenangkan kategori Hifzhil Quran dalam Musabaqah Hifzhil Quran dan Hadis itu yang sebelumnya.

Dia pernah mendapatkan Juara 1 kategori 20 juz golongan putra dalam Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin ABdul Aziz Alu Su'ud.

Penghargaan pertama pada 2019 itu didapatkan untuk tingkat nasional. Gelaran itu berlangsung pada 28-31 Januari 2019 lalu, berkat kerja sama Kementerian Agama (Kemenag) dengan Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement