Selasa 19 Mar 2019 12:34 WIB

Masjid di Selandia Baru Undang Warga Doa Bersama

Pihak masjid itu menggelar doa bersama untuk korban terorisme di Christchurch.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
Seorang siswa memegang lilin saat peringatan untuk mengenang korban penembakan di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Senin (18/3/2019).
Foto: AP/Vincent Thian
Seorang siswa memegang lilin saat peringatan untuk mengenang korban penembakan di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Senin (18/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, NELSON -- Masjid Nelson di Selandia Baru akan menggelar doa bersama pada Jumat (22/3) mendatang. Acara itu ditujukan untuk mengenang para korban aksi terorisme yang terjadi pada Jumat pekan lalu di Christchurch, Wellington, Selandia Baru. Seperti diketahui, tindakan biadab itu menyebabkan 50 orang menjadi korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.

Acara tersebut tidak hanya menghadirkan umat Islam, tetapi juga komunitas lainnya. Sesudah doa bersama, mereka akan melakukan aksi simbolis, yakni berpegangan tangan bersama-sama di sekitar masjid tersebut. Acara yang berpusat di 320 Hardy Street itu rencananya dimulai pada pukul 12.30 siang hari Jumat (22/3) waktu setempat.

Baca Juga

Selanjutnya, shalat Jumat akan digelar pada beberapa saat kemudian. Bakda shalat Jumat, acara akan masih diteruskan hingga sore.

Seorang legislator asal Nelson, Nick Smith mengapresiasi rencana acara tersebut. Sebagai informasi, gagasan doa bersama mencuat dari hasil diskusi antara Wali Kota Nelson Rachel Reese dan imam sekaligus kepala Masjid Nelson Syekh Moayid Sherif.

 

Tujuannya melambangkan perlindungan seluruh warga setempat terhadap komunitas Muslim, khususnya saat mereka sedang shalat Jumat. "Kami juga ingin memperkuat bahwa mereka adalah anggota masyarakat yang dihargai, mereka harus dapat dengan aman melanjutkan shalat di masjid, dan untuk menghormati 50 orang yang secara tragis kehilangan nyawa mereka," kata Smith, seperti dilansir dari Stuff.co.nz, Selasa (19/3).

Smith mengatakan, semua orang diundang untuk hadir dan menunjukkan dukungan mereka serta berduka atas banyaknya nyawa yang hilang dalam insiden di Christchurch. Menurut Smith, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kembali komitmen Nelson dan Selandia Baru terhadap kebebasan beragama dan berekspresi.

Selain itu, ia mengatakan kegiatan semacam ini juga untuk memastikan komunitas Muslim Nelson dapat terus mempraktikkan agama mereka dengan dukungan dan kedamaian.

Smith mengatakan ia telah menerima ratusan unggahan di Facebook dan email terkait dukungan untuk komunitas Muslim. Ia mengatakan, seluruh rakyat Nelson kaget dan berduka atas tragedi tersebut.

"Seluruh kekejaman ini diperparah karena ini merupakan tindakan kebencian dan kekerasan yang disengaja. Hal ini telah dikutuk secara universal, karena juga telah membuat orang-orang Nelson bersama dalam kesedihan dan kepedihan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement