REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku selalu memperhatikan perkembangan pendidikan anak-anak bangsa di pondok pesantren. Panglima TNI menyebut untuk mengajarkan prinsip kedisiplinan, pendidikan pesantren dengan pendidikan militer nyaris sama.
"Pendidikan di Pesantren sama dengan pendidikan militer. Santri dididik kedisiplinan pada satu asrama. Sehingga para santri disiplin," kata Hadi saat menghadiri silaturahmi kebangsaan sekaligus mendengarkan Tablig Akbar yang disampaikan Ketua Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) KH Musthofa Aqil Shirad, Kamis (14/3). Panglima hadir di sana bersamaan dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Di hadapan santri Panglima TNI mengatakan santri dan pondok pesantren merupakan instrumen yang kuat dalam memberikan kontribusi untuk pertahanan negara dan bangsa. Pondok pesantren kata Hadi juga punya jasa besar dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan negara.
Panglima TNI berharap pendidikan di ponpes juga harus menjadi tameng dalam memberantas isu hoaks dan informasi yang berisi adu domba. Hadi menyebut materi pendidikan di ponpes tidak kalah hebat dibandingkan sekolah-sekolah umum.
Apalagi materi pelajaran yang ditekankan di ponpes adalah ilmu-ilmu keagamaan yang mengedepankan akhlak. Menurut Hadi, ponpes dan santri juga harus berkontribusi kepada masyarakat agar tidak termakan dengan informasi hoaks. Ponpes harus menyadarkan masyarakat agar tabayun dalam memahami suatu masalah. Tidak menelan mentah-mentah informasi yang tidak dapat dipertanggungjwabkan.
"Santri juga harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam berbagai hal," ujar Hadi.