Senin 11 Mar 2019 19:40 WIB

Menyusui, Anjuran Agama yang Kaya Manfaat Kesehatan

Pemberian ASI harus dilakukan secepat mungkin setelah bayi lahir.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, Menyusui merupakan salah satu tuntunan islami yang diberlakukan untuk para ibu. Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bahkan secara tegas diserukan dalam Alquran.  

Mengutip KH Abdullah Hasyim dkk dalam Keluarga Sejahtera dan Kesehatan Reproduksi dalam Pandangan Islam, pemberian ASI harus dilakukan secepat mungkin setelah bayi lahir.

Baca Juga

Setidaknya dalam 30 menit pertama setelah bayi dilahirkan, bayi segera disusui ibunya. Ini tetap dilakukan meski ASI sang ibu juga belum keluar.

Terkait kewajiban menyusui tersebut, Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah ayat ke-233, ”Dan bagi para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.”   

ASI dalam berbagai riset dan anjuran yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) disebut memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat bagi bayi. 

Pemberian ASI eksklusif dapat membantu meningkatkan IQ dan kemampuan intelektual bayi, selain itu ASI mengandung zat kekebalan yang membantu bayi melawan berbagai virus dan bakteri.

Hal ini karena ASI mengandung sel darah putih yang sanggup membunuh mereka. Interferon yang dikandung sejenis dengan protein yang berfungsi mengidentifikasi kehadiran virus Lusozyme. 

Zat gula atau laktosa pada ASI mampu mengurangi infeksi pada bayi, dan otak bayi membutuhkannya untuk berkembang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement