Jumat 08 Mar 2019 23:56 WIB

BUMN-PUPR Resmikan Masjid Al-Islahuddin Lombok Barat

Masjid ini didirikan 100 persen menggunakan dana dari BUMN.

Masjid Al Abror di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang rusak akibat gempa.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Masjid Al Abror di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang rusak akibat gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM— Warga Desa Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan masjid bernilai miliaran rupiah yang dibangun dengan dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

Masjid Al-Islahudin yang dibangun di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, tersebut diresmikan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, di Lombok Barat, Jumat. 

Baca Juga

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid disaksikan Wakil Ketua I Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB TGH Munajib, dan perwakilan Kementerian PUPR.

Usai menandatangani prasasti, Fauzan mengucapkan terima kasih kepada seluruh BUMN yang telah membantu masyarakat Dusun Pakel dalam pembangunan masjid. Terlebih pembangunan masjid yang sebelumnya mengalami rusak berat akibat gempa bumi tersebut dibangun dengan struktur tahan gempa.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, baik materil, moril, doa dan tenaga sehingga masjid ini dapat tuntas dengan baik. Terlebih kepada Kementerian PUPR," katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian PUPR Bidang Cipta Karya, Andria Hidayati, menyebutkan anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan Masjid Al-Islahudin di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, mencapai miliaran rupiah.

"Saya tidak haFal berapa total anggatan yang habis, tapi yang jelas bangunan masjid ini masuk hitungan miliaran rupiah," ujarnya.

Masjid Al-Islahudin luasnya 15 x 15 meter persegi, terdiri atas bangunan masjid, menara, tempat wudhu, dan halaman.

Khusus untuk pemasangan paving block halaman masjid, pengadaan tandor air dan pengeras suara dibeli menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan PT Wika.

Kepala Dusun Pakel, Sabihin, mengaku sangat bersyukur telah dibangunkan masjid tahan gempa seperti konstruksi rumah instan sehat sederhana (Risha) oleh pemerintah.

"Kalau masyarakat di sini (Dusun Pakel),  tidak mungkin dapat membangun, karena biaya yang lumayan besar,  apalagi masyarakatnya terkena gempa bumi," tuturnya.

Sabihin juga berterima kasih kepada semua donatur yang telah membantu masyarakatnya sampai bisa memiliki masjid yang cukup bagus setelah gempa.

"Semua biaya pembangunan ditanggung pemerintah. Tidak ada sedikitpun swadaya atau dibebankan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa," ucap Sabirin 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement