REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kampung Parung Bingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, telah melahirkan banyak ulama. Mereka berkiprah di tingkat regional Jadebotabek maupun nasional.
Di kampung tersebut saat ini terdapat dua pondok pesantren yang besar, yakni Ponpes Sa’id Yusuf yang dipimpin Dr KH Saroni Sag, MPd, dan Ponpes Darul Akhyar yang dipimpin oleh Dr KH Syamsul Yakin MA–keduanya putra asli Kampung Parung Bingung.
Selain itu, di Kampung Parung Bingung terdapat sejumlah sekolah Islam yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan mulai dari KB-TK, SD, madrasah ibtidaiyah (MI), SMP, tsanawiyah, SMA, SMK, dan Aliyah, antara lain yang bernaung di bawah Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS).
Untuk menjaga dan meningkatkan tradisi masyarakat, khususnya para pemuda, dalam memperdalam agama Islam, para pemuda Kampung Parung Bingung sepakat mengadakan pengajian rutin yang dinamakan Pengajian Pemuda Se-Parung Bingung. Nama majelisnya adalah Ittihadus Syubbanil Muta'allimin.
Pengajian pertama atau pembukaan digelar di Masjid Al Ikhlas, Parung Bingung, Selasa (5/3). Pengajian tersebut dihadiri sekitar 150 remaja/pemuda.
“Pengajian Pemuda Parung Bingung ini diadakan sebulan sekali setiap malam Rabu minggu pertama. Hal itu karena tiap minggu ada majelis di lingkungan masing-masing. Adapun tempatnya berpindah-pindah dari masjid, mushala, dan majelis di Parung Bingung,” kata Ketua Dewan Pembina Majelis Ittihadus Syubbanil Muta'allimin, Rihadi, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/3).
Ia menambahkan, pengajian tersebt diawali dengan pembacaan Ratib al-Athos dan Rawi Simthud Dhuror. Ceramah agama disampaikan Ustaz Teguh Hartadi. Adapun materi pengajian rutin membahas kitab Al-Akhlaq Lil Banin, yang disampaikan oleh KH Ade Minaturrahman bin Abuya KH Abdurrahman Nawi.
Rihadi menyebutkan, Dewan Penasihat Majelis Ittihadus Syubbanil Muta'allimin dipimpin oleh Ustaz Arfan Dadi. Adapun ketua majelis adalah Sholahudin Al Ayyubi.