REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) berbagi bantuan kepada para nelayan Desa Bulakan, Cinangka, Banten. Bantuan berupa perahu wakaf ini merupakan upaya recovery paska terjadinya tsunami pada akhir 2018 lalu.
Direktur Program Kebencanaan dan Pengembangan Masyarakat ACT, Sri Eddy Kuncoro mengatakan, dalam kesempatan kali ini, ACT menyalurkan enam kapal fiber berjenis sampan kepada komunitas nelayan di Desa Bulakan. Dia juga menjelaskan, akan ada tiga perahu lagi yang akan diberikan, namun masih dalam tahap pembuatan.
"Alhamdulillah para nelayan penerima manfaat sangat senang dan bersyukur dengan bantuan perahu ini. Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat memulihkan kembali perekonomian para nelayan yang sedang hancur," ungkap Eddy saat menyampaikan sambutan di Desa Bulakan, Banten, Selasa (5/3).
Eddy menjelaskan, program perahu wakaf ini adalah salah satu inovasi wakaf yang dikeluarkan oleh Global Wakaf ACT untuk membangkitkan perekonomian umat, khususnya para nelayan. Global Wakaf mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu nelayan-nelayan korban tsunami yang masih banyak lagi membutuhkan uluran bantuan.
Mengingat terdapat 400 kapal nelayan yang rusak dan tak bisa digunakan lagi akibat tsunami, dan lebih dari 1.500 nelayan kehilangan mata pencaharian. Melihat kondisi tersebut, lanjut dia, program ini hadir sebagai salah satu solusi berkelanjutan bagi nelayan untuk menyambung kehidupan.
KAPAL WAKAF. Aksi Cepat Tanggap (ACT) salurkan perahu wakaf kepada para nelayan Desa Bulakan, Banten. Selasa (5/3).
“Target dari program perahu wakaf ini adalah 100 perahu yang akan disebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Banten, seperti Cinangka, Sumur, Pandeglang, Tanggamus dan Pasawaran,” jelas dia.
Menurut Eddy, terdapat beberapa tujuan besar yang ingin dicapai. Salah satunya, mengembalikan sumber mata pencaharian nelayan yang terimbas tsunami, dan meningkatkan pendapatan nelayan korban bencana. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan nelayan melalui pendampingan dan pemberdayaan.
"Jadi tidak hanya membantu, tetapi juga membuat nelayan semakin sejahtera melalui pendampingan dan pemberdayaan yang kita lakukan,” kata Eddy.
Program Perahu Wakaf ini, sambung Eddy juga memiliki target meningkatkan aspek spiritualitas bagi nelayan penerima manfaat. Para nelayan, kata dia akan diberikan edukasi keagamaan sehingga ilmu keagamaan yang mereka miliki semakin meningkat.
"Tergetnya tentu juga edukasi spiritual untuk nelayan. Kita ingin masyarakat semakin sadar akan pentingnya peran agama dalam kehidupan. Agar masyarakat khususnya nelayan juga sadar kalau bencana kemarin juga peringatan dan ujian yang diberikan Allah sehingga sadar untuk terus ingat dan dekat kepada Allah. Setiap kegiatan diniatkan karena NYA," kata Eddy.