Kamis 28 Feb 2019 20:35 WIB

Biografi Syekh Muhammad al-Ghazali (4-Habis)

Syekh Muhammad al-Ghazali wafat pada 1996 dan jasadnya dimakamkan di Baqi.

Syekh Muhammad al-Ghazali
Foto: tangkapan layar google
Syekh Muhammad al-Ghazali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai ulama prolifik, Syekh Muhammad al-Ghazali telah menghasilkan banyak karya. Buku-bukunya diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa asing.

Beberapa di antaranya telah mengalami cetak ulang berkali-kali, serta menjadi rujukan bagi kampus-kampus dunia. Sebut saja Fiqh al-Sirah dan Kayfa Nata’amal ma’al Qur’an.

Baca Juga

Salah satu karyanya yang menuai prokontra adalah as-Sunnah an-Nabawiyyah bayna Ahl al-Fiqh wa Ahl al-Hadits. Beberapa penentang menuduhnya telah menampik sunnah Nabi SAW lantaran isi bukunya itu.

Tuduhan tak berdasar dijawabnya dengan karya, yakni cetakan keenam dari buku tersebut, alih-alih retorika belaka.

Selain itu, ada pula al-Islam wa al-Audha al-Iqtishadiyyah. Isinya membahas kondisi perekonomian umat Islam serta ketimpangan sosial masa modern. Buku itu terbit pada 1947 ketika sang syekh terbilang masih belia.

Dua tahun setelahnya, Syekh Muhammad al-Ghazali sempat merasakan dipenjara. Penguasa Mesir saat itu menangkapnya bersama dengan sejumlah aktivis Ikhwanul Muslimin (IM) lainnya. Mereka disangka dengan pasal-pasal yang sarat muatan politis, sehingga dibui 12 bulan lamanya. Demikianlah, sejak masa mudanya Syekh Muhammad al-Ghazali tidak gentar di hadapan kezaliman.

Pada 9 Maret 1996, cendekiawan besar ini meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang berceramah dalam seminar “Islam dan Barat” di Riyadh, Arab Saudi. Kepergiaannya menyisakan duka di tengah komunitas Muslimin sedunia. Syekh Yusuf al-Qardhawi (salah seorang murid terunggul dari Syekh Muhammad al-Ghazali) bercerita.

Menjelang wafatnya, gurunya itu sempat didiagnosis menderita pembekuan darah. Dokter-dokter yang menanganinya telah mengimbau agar Syekh Muhammad al-Ghazali mengurangi kesibukannya. Minimal, dengan tidak sering-sering bepergian ke luar negeri.

Namun, almarhum bukanlah sosok yang menolak menyampaikan dakwah di mana pun berada.

“Seorang yang mulia akan memenuhi undangan, sekalipun itu mengancam hidupnya,” demikian Syekh Yusuf menirukan ucapan sang guru suatu kali.

Jasad Syekh Muhammad al-Ghazali dikebumikan di kompleks Baqi. Letak kuburannya berada persis di antara nisan pakar fiqh Imam Malik dan pakar hadits Imam Nafi, serta hanya berjarak beberapa meter saja dari makam Nabi Besar Muhammad SAW.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement