REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dompet Dhuafa menggelar acara "Pancasila in Action, Banten Bangkit Berdaya" hari ini, Kamis (28/2). Kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada warga Serang, Banten, yang terdampak bencana tsunami beberapa waktu lalu.
Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan menjelaskan, saat ini para korban bencana tsunami Selat Sunda masih membutuhkan bantuan untuk pemulihan ekonomi.
“Dompet Dhuafa Bersama pemerintah dan semua kalangan akan selalu bekerja sama untuk memulihkan ekonomi yang kaya akan hasil lautnya, agar masyarakat bangkit seperti sediakala,” ujar Imam Rulyawan dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/2).
Imam melanjutkan, pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan dalam implementasi progam pemulihan pasca-bencana di pesisir Banten. Selain itu, pihaknya juga menggalang kepedulian sosial dalam ikhtiar menghidupkan perekonomian warga daerah tersebut.
Dompet Dhuafa juga menyajikan beberapa acara seperti bincang-bincang, penanaman pohon, pembagian sembako, cek kesehatan cuma-cuma, donor darah, servis motor gratis dan dapur keliling. Imam berharap, dengan adanya program ini, ekonomi masyarakat Banten dapat berangsur pulih. Dia juga menjanjikan terus adanya tindak lanjut untuk membantu demi berjalannya kembali putaran roda ekonomi masyarakat.
“Kami juga akan mengajak warga agar tidak ragu berwisata, berinteraksi, dan bertransaksi dengan masyarakat disepanjang garis pantai pesisir Banten,” sambung dia.
Seperti diketahui, Pada 26 Desember 2018 lalu, Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatatat, tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu di selat Sunda yang diakibatkan oleh longsor bawah laut dikompleks gunung anak Krakatau, mengakibatkan jumlah Korban meninggal dunia mencapai 437 jiwa, 14.059 jiwa luka-luka dan 33.719 jiwa mengungsi. Selain itu, kerusakan juga menimpa 2.752 rumah, 92 penginapan/warung, 510 perahu nelayan, dan 147 kendaraan.