Rabu 27 Feb 2019 18:17 WIB

Anies: Islamic Book Fair 2019, Ajang Pamer Karya Indonesia

Gubernur Anies Baswedan mengapresiasi IBF 2019

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hasanul Rizqa
Anies Hadiri IBF. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri kegiatan Islamic Book Fair (IBF) 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (27/2).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Anies Hadiri IBF. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri kegiatan Islamic Book Fair (IBF) 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyambangi kegiatan Islamic Book Fair (IBF) 2019 yang digelar Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta. Dia memandang, pameran tersebut merupakan ajang pameran karya-karya yang tidak kalah dari level internasional.

"Kita berharap sekali IBF ini bisa kita teruskan dengan acara lain, seperti Jakarta Book Fair. Harus ada kesempatan dari kita untuk menunjukkan bahwa di negeri ini, khususnya di Jakarta, kita punya karya-karya yang layak untuk disandingkan, disejajarkan dengan karya-karya internasional," ujar Gubernur Anies di lokasi IBF, Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/2).

Baca Juga

Anies dalam sambutannya pun mengucapkan selamat kepada IKAPI khususnya IKAPI DKI yang telah menyelenggarakan pameran seperti ini. IBF 2019 diketahui merupakan gelaran ke-18 kalinya. Ajang ini diikuti penerbit-penerbit yang ada di Indonesia, khususnya mereka yang konsen pada karya islami. Selain itu, Anies juga mengapresiasi para penerbit yang terus mengeluarkan karya-karya anak bangsa.

"Delapan belas tahun tidak mungkin bisa dijalani dengan mudah. Ini menandakan semangat luar biasa baik di tubuh panitia maupun di tubuh dunia penerbitan. Kalau tidak ada supply yang cukup, maka tak mungkin bisa menyelenggarakan pameran seperti ini. Ini menunjukkan geliat produksi karya-karya tulisan kita, alhamdulillah makin lama makin menguat," tutur dia.

Pihaknya akan terus mendukung kegiatan-kegiatan pameran buku. Baginya, kegiatan literasi juga turut membangun kebudayaan di Jakarta. Untuk itu, perlu kerja sama tidak hanya dari sisi pemerintah, tetapi juga para pemangku kepentingan lainnya.

Melalui pameran ini, Anies berharap kian banyak anak-anak muda yang gemar menulis dan menghasilkan karya. Kreativitas dapat dipicu melalui imajinasi yang berkembang. Salah satu cara mengembangkan kreativitas adalah dengan memperbanyak membaca.

Terkait itu, mantan rektor Universitas Paramadina itu menuturkan kisahnya sendiri. Dia menuturkan, dirinya memiliki minat membaca karena bersepeda. Sewaktu kecil, dia sebetulnya tidak berminat dalam membaca. Lebih suka bermain di luar atau bersepeda.

Orang tuanya kemudian memberi ketentuan. Anies kecil hanya diizinkan bermain sepeda jika tujuannya ke toko buku. Karena itu, dia menjadi terbiasa menyukai pustaka.

"Harapannya ke depan bisa ditingkatkan kemampuan menulis, menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, dan imajinasi ini dalam bentuk tulisan. Ini tantangan tersendiri tapi saya percaya Indonesia punya stok yang banyak. Dan adik-adik yang ada disini (pengunjung IBF) bisa jadi penulis ke depannya," kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement