Selasa 26 Feb 2019 09:19 WIB

Solusi Zakat Perbaiki Kapal Nelayan Korban Tsunami Banten

Bantuan diberikan melalui kelompok.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menjemur ikan asin hasil tangkapan nelayan Sumur di Kampung Sumur, Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (8/2/2019).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja menjemur ikan asin hasil tangkapan nelayan Sumur di Kampung Sumur, Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (8/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Solusi Zakat kembali menyalurkan bantuan bagi para korban gempa tsunami Selat Sunda, di Provinsi Banten. Bantuan disalurkan dalam perbaikan 20 kapal nelayan terdampak tsunami.

Sedangkan untuk mendukung pemulihan perekonomian warga terdampak juga disalurkan bantuan modal usaha nelayan. Termasuk menanam ribuan pohon di wilayah terdampak bencana.

Baca Juga

Direktur Program Solusi Zakat, Harjito mengatakan, perbaikan kapal dan bantuan modal usaha nelayan diberikan bagi warga terdampak di Kampung Kalapa Koneng, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

Sedangkan penanaman pohon produktif bersama warga terdampak bencana dilakukan di Kampung Simpang, desa yang sama.

"Selain itu, Solusi Zakat juga memberikan bantuan sembako bagi 400 jiwa dan bantuan baju untuk warga terdampak tsunami di desa ini," ujar dia, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/2).

Harjito juga menjelaskan, bantuan modal untuk perbaikan kapal nelayan dilakukan dengan skema secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri 7 hingga 8 orang.

"Adapun bantuan modal untuk perbaikan kapal nelayan disalurkan dengan kisaran nominal Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per kapal yang rusak akibat terdampak tsunami," jelasnya.

Sementara itu, lanjut Harjito, pohon yang akan ditanam berupa pohon alpukat dan pohon durian. Pemilihan pohon tersebut selain untuk menghijauan, juga untuk menekan dan mencegah banjir dan gempa.

Penanaman pohon produktif  juga untuk menghidupkan perekonomian warga terdampak. "Harapannya, hasil tanaman produktif ini bisa dimanfaatkan warga," ucap dia.

Salah seorang penerima manfaat bantuan modal perbaikan kapal, Sholeh mengungkapkan, beberapa pekan terakhir para nelayan Kampung Kelapa Koneng disibukkan dengan gotong- royong perbaikan kapal.

Adapun pekerjaan perbaikanbyang dilakukan meliputi mengganti papan kayu yang rusak, menambah perekat, mengecat, memasang mesin baru dan lainnya.

Untuk pekerjaan ini nelayan mendapatkan bantuan modal perbaikan dari Solusi Zakat hingga sejumlah perbaikan kapal telah rampung dan sudah siap untuk dioperasionalkan kembali.

"Alhamdulillah, nelayan terdampak di desa ini sudah bisa kembali melaut untuk mencari nafkah dengan mencari ikan di laut lepas," kata Sholeh.

Sementara itu, Harjito menambahkan, selain bantuan yang telah disalurkan, Solusi Zakat juga akan melakukan pendampingan untuk para korban gempa Selat Sunda melalui program program yang telah direncanakan.

Pendampingan akan dilakukan kepada para korban melalui relawan- relawan Solusi Zakat yang hingga saat ini masih ada di wilayah Pandeglang, Banten.

Sampai hari ini, jumlah penerima manfaat di wilayah terdampak bencana tsunami Selat Sunda tersebut total mencapai 5.298 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement