Senin 25 Feb 2019 23:43 WIB

Dosen STAIN Majene Diminta Bedah Sejarah Islam di Mandar

Sejarah Islam di Mandar kajiannya bagus untuk ditelaah

Gedung Kemenag
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslibang) Kementerian Agama Republik Indonesia, M Zain meminta para dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, Sulawesi Barat membedah perkembangan agama Islam di tanah Mandar.

"Buku sejarah Islam di Mandar kajiannya bagus untuk ditelaah dan dibedah oleh para dosen STAIN Mejene ini," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslibang) Kementerian Agama Republik Indonesia, M Zain di Mamuju, Senin (25/2).

Ia mengatakan hal itu, saat menghadiri acara sosialisasi produk penelitian Kemenag RI bekerja sama dengan STAIN dan Alumni Al Azhar Cabang Provinsi Sulbar yang dihadiri Ketua STAIN Majene, H Napis Juani.

Menurut Zain buku sejarah Islam di tanah Mandar ini, sangat jelas diulas, sehingga para dosen STAIN Majene dihimbau bisa membedah isi dari buku tersebut.

 "Polemik penyematan gelar Anang guru di tanah Mandar Jug memang sering terjadi maka dari itu dosen STAIN harus jeli melihat tersebut, maka dari itu kesimpulan bahwa "Anang Guru" pernah belajar kepada Kiyai atau pondok pesantren," katanya.

Ia juga menghimbau, agar Teori Islam fundamental harus diantisipasi dan harus dilawan dengan antitesis dari para Dosen STAIN.

Zain mengatakan, dalam perkembangan Syiar Islam Menara yg berada di Masjid Imam Lapeo atau  KH M.Thahir yang terdapat di Kabupaten Polman Provinsi Sulbar, mempunyai makna tersendiri.

Ia juga mengatakan ensiklopedia ulama di Indonesia juga bagus untuk di bedah dan di telaah oleh Dosen STAIN, terutama salah satu perkataan ulama DR Nawawi yakni sebaik baik manusia memiliki peradaban yang besar sehingga menciptakan peradaban baru.

"Buku ensiklopedia dari Imam Nawawi juga bagus untuk ditelaah oleh Dosen STAIN dalam hal pengkajian dan harus dikaji lebih mendalam karena bersifat dinamis," katanya.

Ia menyampaikan, buku tersebut membahas disertasi terkait 2000 masalah zakat dan salah satunya pembangunan Desa berbasis zakat dan penghormatan kepada orang tua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement