REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Beberapa waktu lalu, sejumlah remaja putri terlihat berkerumun di antara rak bambu warna warni. Mereka sedang memulai bertanam sayur di kebun gizi yang terletak di halaman rumah Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan.
Dipandu oleh Dwi Utami, alumnus pendidikan pertanian OISCA Jepang, para remaja ini begitu bersemangat berolah tanah. "Sangat lucu, hidup di desa mengaku sebagai petani tapi sayuran selalu beli," ujar Dwi.
Rumah Zakat ajak remaja Desa Kedungumpul bertanam sayuran di halaman rumah.
Harapannya dengan adanya kebun gizi ini dapat mendorong warga untuk ikut bertanam sayur dihalaman rumah masing masing. Sementara itu, Andini, salah satu di antara remaja yang ikut bertanam menyatakan rasa senangnya.
Tadinya ia enggan ikut-ikutan mengambil tanah. Apalagi dicampur pupuk kandang. Namun saat terjun berolah tanah justru ia merasakan keasyikan tersendiri.
"Rasanya tidak sabar ingin segera melihat sayuran ini tumbuh dan bisa dipanen," katanya.
Program Kebun Gizi ini merupakan bentuk support dari Rumah Zakat sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi masyarakat di Desa Kedungumpul. "Program ini akan diperluas hingga ke seluruh dusun di Desa Kedungumpul," ujar Anantiyo Widodo, Fasilitator Desa Berdaya.