REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengukuhan dan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPP-PBNU) dilaksanakan di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu, (20/02).
Acara yang dimulai pada pukul 10:00 WIB dihadiri dengan beberapa Narasumber dari Prof Maksum Mahfoedz, Prof Rohmin Dahuri, Dr Marsudi Syuhud. Hasil rapat kerja ini akan memberikan masukan bagi pemberdayaan warga Nahdliyin dan umat secara luas mulai dari pemberdayaan Hutan, lingkungan hidup, kelautan hingga Pertanian.
"sore ini akan kita rumuskan dan kita pilah-pilih ada rekomendasi ke Pemerintah , rekomendasi internal lpp.pbnu yang akan kita laksanakan program-program pemberdayaan masyarakat Nahdliyin dan masyarakat Tani secara umum dengan perhutanan, lingkungan hidup, pertanian, kelautan, perikanan kemudian sector energi dan kemaritiman, nah itu sedang kita siapkan untuk di jalan," kata Ketua LPP-PBNU, H.Al-Amin Nasution.
Langkah-langkah untuk memformulisasikannya, LPP-PBNU akan melaksanakan rapat seluruh LPP-NU Seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk mensingkronkan produk-produk lokal, persoalan pupuk petani , akses pasar yang masih menjadi kendalaserta kita juga akan segera merilis aplikasi agro.
"jadi setelah menyerap masukan dari Narasumber dan mendengerkan arahan Ketua Umum PBNU tadi kita segera akan merumuskan hasil-hasil rapat kerja ini kita sampaikan nanti ada rekomendasi internal dan rekomendasi kita untuk Pemerintah," sambungnya.
LPP-PBNU juga akan mendorong Revolusi Tanah, bagaimana tanah itu menjadi subur, untuk hasil produksi yang lebih meningkat.
Selanjutnya LPP-PBNU akan memberikan rekonendasi kepada pemerintah terkait lingkungan hidup, banyaknya pabrik-pabrik yang menyebabkan limbah, kebakaran hutan dan lainnya, maka perlu adanya sertifikasi lingkungan pada perusahaan yang berkaitan
"kami akan mengajukan rekomendasi pada pemerintah, tanah dan sumber pertanian kita harus lindungi, perusahaan-perusahan harus disertifikasi dalam menanggulangi kebakaran Hutan, menanggulangi limbah dan menanggulangi zat-zat berbahaya," ungkapnya
kedepan LPP-PBNU akan membangun pabrik-pabrik kecil untuk pupuk hayati yang dikonsentrasikan diseputar Pesantren agar bisa bermanfaat di lingkungan sekitar.