REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran pendidikan Islam di Jakarta (Jakarta Islamic Education Fair/JIEF) kembali akan digelar untuk ketiga kalinya. Kali ini, Jakarta Islami Centre (JIC) bertindak selaku tuan rumah.
JIEF tersebut akan dihelat selama tiga hari, yakni sejak Jumat (22/2) hingga Ahad (24/2) di Balai Sidang Jakarta Islamic Centre, Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Kota, Jakarta Utara.
Menurut Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Badan Management JIC Rakhmad Zailani Kiki, JIEF 2019 akan menghadirkan para peserta stan. Mereka tidak hanya berasal dari lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
"Tetapi juga dari luar negeri yang menyelenggarakan pendidikan Islam di Jakarta, seperti LIPIA, Arab Saudi, Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah/UICCI Turki, Ar-Risalah, Sudan dan juga dari Malaysia yang diwakili oleh Madani Institute," papar Rakhmad Zailani Kiki, melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/2).
Lembaga-lembaga pendidikan Islam ini disebut akan menampilkan produk-produk pendidikan Islam berstandar internasional bagi semua kalangan. Selain itu, ada pula program beasiswa yang mereka tawarkan.
Di JIEF 2019, lanjut Rakhmad, lembaga-lembaga tersebut juga akan mengadakan bincang-bincang (talkshow) di panggung utama acara. Hadirin dapat berkesempatan untuk meraih berbagai hadiah dan doorprize yang menarik.
"JIEF 2019 sangat menguntungkan bagi para pengunjung karena hanya di satu lokasi mendapatkan banyak informasi dan pilihan pendidikan Islam berskala dan berstandar internasional," ujar Rakhmad.
Adapun tema yang diusung adalah "Peluang dan Tantangan Pendidikan Islam di Era Industri 4.0." Karena itu, akan ada beberapa acara dan lomba yang berkaitan dengan tema tersebut, umpamanya, kompetisi robotik dan kompetisi Islamic e-sport.
Selain itu ada pula lomba lainnya, seperti lomba marawis dan lomba tahfidz Qur'an. JIC juga akan menampilkan beberapa produk pendidikannya, seperti pendidikan falakiyah, pendidikan bahasa, pendidikan broadcasting, dan diklat pembuatan roti dan kue.
Terpisah, Kepala Sekretariat JIC Ahmad Juhandi menyatakan, pihaknya berharap pameran pendidikan Islam ini dapat bermanfaat besar bagi semua kalangan, terutama orang tua dan peserta didik. Dia menjelaskan, para pengisi stan tidak hanya lembaga-lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga menengah dan dasar, baik dari pihak negeri maupun swasta.
"Baik lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri. Beasiswa atau mandiri. Mau sekolah umum atau pesantren dan boarding school. Silakan datang dan saksikan di Jakarta Islamic Centre," ucap Ahmad Juhandi.