REPUBLIKA.CO.ID, Arsitektur dan infrastruktur merupakan salah satu indikasi dari kemajuan masyarakat, yang mencakup ilmu dan seni.
Banyak sekali contoh bangunan, megalit, dan monolit yang dibangun di seluruh Benua Afrika. Hal itu merupakan bukti prestasi teknologi mereka.
Dari zaman Mesir Kuno hingga penjajahan Eropa, penggalian arkeologis telah mengekspos tradisi warisan arsitektur dan infrastruktur yang tua dan beragam di Afrika. Afrika Utara mungkin memiliki contoh arsitektur dan infrastruktur yang paling mewah dan megah.
Arkeolog kelahiran Inggris yang telah bekerja secara ekstensif di Afrika, Graham Connah, mengungkapkan kota-kota di sepanjang pantai Mediterania ini memiliki sistem drainase dan sanitasi.
Saluran air yang rumit, yang mengangkut air ke pusat-pusat utama Afrika Utara telah dibangun sejak zaman itu.
Namun, Connah menyatakan bahwa aspek yang paling estetika dan terkemuka dari teknologi arsitektur di wilayah ini adalah karya tukang batu dan pemahat trotoar mosaik yang indah yang biasanya menggambarkan pemandangan kehidupan sehari-hari dan mitologi Punisia. Bangsa Romawi menamai karya-karya ini sebagai Pavimentum Punicum.
Terlepas dari Mesir Kuno, bukti urbanisasi dan status kewarganegaraan tertua dapat ditemukan di banyak situs di sepanjang Sungai Nil Tengah. Saat ini wilayah ini terletak di negara Sudan tetapi dari 3700 SM hingga 1504 M, ia dihuni orang-orang Nubia Kuno.
Wilayah ini adalah rumah bagi banyak kota dan melahirkan peradaban yang beragam dan kompleks.
Pengetahuan arsitektur yang luar biasa dapat dilihat di makam-makam yang dibangun dengan menggunakan batu ashlar.
Dataran tinggi Ethiopia dan Eritrea juga memiliki warisan arsitektur kuno yang luar biasa.
Connah menyatakan bahwa kemajuan paling canggih secara teknologi di Afrika tropis, adalah kemajuan peradaban Aksumite.
Uroa Bay Beach di Pulau Zanzibar, Tanzania, salah satu destinasi wisata di Zanzibar
Orang-orang Aksumit mahir dalam pembangunan monolit besar dan tempat tinggal mewah sejak milenium pertama sebelum masehi.
Desain bangunan-bangunan ini memasukkan lengkungan batu bata dan kubah barel ke dalam struktur mereka dan sepenuhnya terbuat dari batu bata.
Connah juga menyebutkan bahwa Afrika Barat juga merupakan bagian dari peradaban kuno meninggalkan bukti bahwa wilayah ini maju secara teknologi pada masanya. Di kota kuno Jenne-Jeno, Mali, arsitektur lumpur yang berasal dari milenium pertama Masehi.
Pantai Afrika Timur mungkin memiliki teknologi paling menarik seputar arsitektur dan infrastruktur. Sejak abad kesepuluh, arsitektur di sepanjang pantai Afrika Timur terutama terdiri dari eksterior batu dan karang, interior berbasis plester kapur.
Ibnu Batutah atau Muhammad bin Batutah, seorang alim Maroko yang pernah berkelana ke berbagai pelosok dunia pada Abad Pertengahan juga pernah mengungkapkan bahwa Kilwa (sekarang Tanzania Selatan) adalah kota yang paling indah.
"Ibnu Batuta, menggambarkan Kilwa (sekarang Tanzania selatan) sebagai salah satu kota paling indah dan paling dibangun, yang telah ia saksikan dalam banyak perjalanannya di banyak bagian dunia," tulis muslimheritage.