Kamis 14 Feb 2019 16:44 WIB

3 Lembaga Berkolaborasi Bangun Sekolah di Palestina

Dana yang dibutuhkan untuk membangun sekolah mencapai 1,5 juta dolar AS.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Dwi Murdaningsih
 Tolak intervensi Israel, sekolah Palestina di al-Quds mogok belajar.
Foto: suarapalestina.com
Tolak intervensi Israel, sekolah Palestina di al-Quds mogok belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan PKPU Human Initiative, Dompet Dhuafa (DD) dan Rumah Zakat berkolaborasi membangun sekolah bagi anak-anak Palestina. Kerjasama ini merupakan bentuk kepedulian Indonesia kepada dunia pendidikan generasi muda Palestina. 

Pembangunan Sekolah Palestina ini meliputi beberapa pekerjaan, yakni pembelian gedung dan lahan, biaya renovasi gedung, pembelian perabot, pengadaan fasilitas, dan biaya operasional sekolah. Kegiatan ini bersifat terbuka, dengan tujuan agar lembaga-lembaga kemanusiaan lain dapat berkolaborasi untuk penggalangan donasi, pengelolaan teknis, hingga pengawalan pembangunan Sekolah Palestina. 

Pendiri Human Initiative (PKPU), Tommy Hendrajati menjelaskan, kebutuhan dana untuk program pembangunan Sekolah Palestina ini tidak kecil, sehingga kolaborasi ini dapat menjadi sesuatu yang besar. Selain itu, tantangan dalam proses pembangunan juga dapat lebih ringan, mengingat kuatnya pengaruh lembaga kemanusiaan dan kedermawanan masyarakat Indonesia untuk membantu Palestina. 

“Kebutuhan dana untuk membangun sekolah Palestina ini tidak kecil. Target kami adalah 1,5 juta dolar AS. Tapi basis kekuatan organisasi kemanusiaan ini insya Allah saya optimis, upaya merealisasikan sekolah palestina menjadi lebih mudah,” kata Tommy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/2). 

Dia mengatakan kolaborasi merupakan hal yang luar biasa dan kemudian bisa menjadi kekuatan besar untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement