Ahad 10 Feb 2019 23:09 WIB

Para Santri Diharapkan Jadi Paku Perekat di Tahun Politik

Konsekuensinya sebuah paku harus rela untuk dipukul demi menyatukan.

Ilustrasi Santri
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para santri di pondok-pondok pesantren di Indonesia diharapkan menjadi "paku" yang kuat untuk merekatkan dan mengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama, pada tahun politik seperti saat ini.

Pimpinan Pondok Pesantren Bani Zen Desa Tembong, Kota Serang, Banten, KH TB Hery Zen mengibaratkan menjadi seorang santri di tengah masyarakat bagai paku yang berguna mengikat sejumlah benda. Akan tetapi, konsekuensinya sebuah paku harus rela untuk dipukul demi menyatukan benda-benda tersebut.

"Untuk itulah santri di masyarakat harus rela dipaku sehingga wajar jika diterpa fitnah, ujian, dan cobaan. Santri harus menjadi paku yang kuat sebab paku yang bengkok sulit digunakan untuk menyatukan benda," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (10/2).

Apalagi, kata KH. TB Hery Zen, perkembangan informasi di media sosial sekarang sudah sangat memprihatinkan dan berpotensi memecah-belah persatuan bangsa di kala tahun politik menjelang. Perbedaan pilihan politik kerap kali menimbulkan perpecahan dan konflik antarsesama sehingga diperlukan peran para santri yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat.

 

"Untuk itulah santri khususnya harus pandai-pandai menyaring informasi yang berasal dari media sosial. Tidak hanya itu santri tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, pondok pesantren salah satunya menggelar doa bersama agar pemilihan umum yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan berjalan damai dan lancar. KH TB Hery Zen mengatakan, doa bersama ini bertujuan menciptakan situasi kondusif di Kota Serang khususnya menjelang dan saat pemilu mendatang.

Doa diikuti seluruh santri dan warga yang tinggal di lingkungan pondok pesantren yang diawali dengan tausiah. "Kami menginginkan Pemilu nanti berjalan damai dan tidak ada masalah apapun karena ini adalah hajat bersama bangsa Indonesia," jelasnya.

Hadir dalam doa bersama Kasubdit Binmas Polda Banten AKBP H Zainal Arifin SH yang berpesan agar masyarakat berhati-hati menerima inforamasi yang tidak jelas alias hoaks. "Kami juga sampaikan keprihatinan bahwa saat ini kita sama-sama melihat semakin merebaknya berita fitnah dan hoaks yang kalau tidak sama-sama kita tangkap bisa memicu perpecahan dan saling membenci sesama bangsa," ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0602/Serang, Letkol Inf Erwin Agung mewakili Danrem 064/MY Kolonel Inf Windiyatno mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Serang Banten agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban demi tercapai dan suksesnya pemilihan umum secara damai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement