Jumat 08 Feb 2019 10:57 WIB

ACT Atasi Krisis Air Bersih di Wilayah Terpencil Riau

Global Wakaf bersama ACT membangun sumur tanah sedalam 90 meter.

 Global Wakaf ACT membangun sumur air. (ilustrasi)
Foto: Dok. ACT
Global Wakaf ACT membangun sumur air. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Organisasi relawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Riau dan Global Wakaf membantu mengatasi masalah ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat terpencil di Parit Bekang, Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Pembangunan air bersih penting mengingat selama ini masyarakat sulit mendapatkannya.

"Selama ini sumber air yang ada hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci. Sementara untuk keperluan memasak masyarakat membeli air minum," kata Humas ACT Riau, Wahyu Fitra Suryanda, Jumat (8/2).

Untuk itu, Global Wakaf bersama ACT membangun sumur tanah sedalam 90 meter yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat. Pembangunan saat ini telah selesai dilakukan, dan masyarakat dapat menikmati sumber air bersih dengan gratis.

"Semoga upaya kami bisa membantu memecahkan permasalahan air bersih sehingga uang yang biasa digunakan untuk membeli air, bisa dialihkan untuk keperluan lainnya yang lebih penting," jelasnya.

Dia menuturkan bahwa selain membangun sumber air bersih, ACT dan Global Wakaf melalui program Sumur Wakaf juga turut membangun sarana masjid seperti tempat wudhu serta MCK. Selanjutnya, penyelesaian pembangunan Masjid Nurul Iman di Parit Bekang yang saat ini terbengkalai, akan dilanjutkan.

"Keadaan masyarakat di Parit Bekang berbeda jauh dengan di Teluk Dalam pada umumnya. Mereka mengandalkan hasil kelapa untuk mencukupi kebutuhan hidup, tapi sayang harga kelapa jatuh terlalu murah," paparnya.

Selain di Pelalawan, Wahyu mengatakan ACT dan Global Wakaf juga telah membangun sumber air bersih di 12 desa di Provinsi Riau. Dia mengatakan pembangunan tersebut difokuskan di daerah terpencil dengan mayoritas tingkat ekonomi masyarakat lemah dan di wilayah pesisir, seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Pelalawan.

Dia mengatakan bagi sebagian masyarakat Riau, terutama yang tinggal di pedesaan, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah yang sulit dipecahkan. Kemudian, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah juga menjadi beban tersendiri untuk memperoleh air bersih dengan cara membeli.

Ke depan, Wahyu mengatakan ACT akan berupaya membangun lebih banyak sumber air bersih. Terutama bagi masyarakat desa yang tinggal di wilayah terpencil dengan ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, dia juga berharap donasi masyarakat melalui Global Wakaf ACT untuk dapat membantu meringankan beban warga yang membutuhkan uluran tangan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement