Kamis 07 Feb 2019 15:25 WIB

BSMI Beri Dukungan Psikososial ke Penyintas Anak

Tim BSMI melibatkan pengurus RT dan pemuda setempat di wilayah Banten.

Kegiatan psikososial BSMI untuk korban tsunami Banten.
Foto: Dok BSMI
Kegiatan psikososial BSMI untuk korban tsunami Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) belum beranjak dari tugas kemanusiaan di wilayah Banten usai tsunami menerjang wilayah ini beberapa waktu lalu. 

Setelah fase  tanggap darurat berakhir, BSMI menerjunkan tim psikososial yang dikomandoi BSMI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memulihkan trauma penyintas tsunami Selat Sunda. 

Ketua BSMI Provinsi DIY dr Bambang Edy S, SpA mengatakan, dukungan psikososial untuk penyintas bencana Selat Sunda ini berguna menormalisasikan kondisi psikososial para penyintas dan membangun resiliensi diri mereka dalam menghadapi situasi sulit pascabencana. 

"Kami menerjunkan relawan psikologi yang berpengalaman mendampingi penyintas seperti saat gempa Lombok dan bencana di Palu. Tim sudah melakukan assesment dan melakukan kegiatan dukungan psikososial di Taman Sumur, Desa Legon, Kecamatan Sumur, Pandeglang," papar Bambang dalam keterangannya, Kamis (7/2) seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

 

photo
BSMI mengadakan kegiatan sosial kepada anak dan remaja penyintas tsunami Selat Sunda di Banten.

Bambang mengungkapkan, Tim BSMI melibatkan pengurus RT dan pemuda setempat agar mereka ikut terlibat dalam dukungan psikososial. Selain anak-anak dan remaja, dukungan psikososial juga akan diberikan kepada orang tua. 

"Dukungan psikososial untuk remaja dan anak sudah dilakukan pada Rabu (6/2) lewat permainan untuk recreational therapy dan pelatihan parkour untuk pengembangan kemampuan motorik," ungkap Bambang.

Ia bersyukur sambutan para remaja dan anak-anak yang menjadi korban tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu cukup baik. Anak-anak dan remaja yang sejak awal diinformasikan terkait pelatihan parkour antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement