Selasa 29 Jan 2019 15:37 WIB

Polytama Bantu Fasilitas di Islamic Center

Bantuan Polytama menyentuh aspek relijius yang menjadi landasan utama pembangunan.

Serah terima fasilitas toilet dan tempat wudhu di masjid dengan arsitektur indah ini secara resmi dilaksanakan Selasa, (29/1/2019) di pendopo antara Presiden Direktur PT Polytama Propindo, Didik Susilo dengan Pelaksana tugas (Plt) Bupati, H. Supendi, disaksikan jajaran manajemen perusahaan tersebut.
Serah terima fasilitas toilet dan tempat wudhu di masjid dengan arsitektur indah ini secara resmi dilaksanakan Selasa, (29/1/2019) di pendopo antara Presiden Direktur PT Polytama Propindo, Didik Susilo dengan Pelaksana tugas (Plt) Bupati, H. Supendi, disaksikan jajaran manajemen perusahaan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menebalkan komitmen kepedulian terhadap lingkungan, PT Polytama Propindo memberikan bantuan penambahan fasilitas di Masjid Syekh Abdul Manan di Kompleks Islamic Center di perlimaan Bundaran Mangga, Kota Indramayu. Bantuan dari perusahaan yang berlokasi di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, menambah kelengkapan di masjid yang merupakan bangunan arsitekturnya mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah.

Bekerja sama dengan Pemkab Indramayu, perusahaan produsen resin polypropylene (bijih plastik) ini menyediakan tiga unit fasilitas toilet di Masjid Islamic Center yang bisa menampung ribuan jemaah. Pertama toilet dan tempat wudhu khusus wanita, serta dua toilet dan wudhu lainnya, baik untuk pria dan wanita di menara masjid termegah di Wilayah Ciayumajakuning  (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) yang diresmikan tanggal 1 Juni 2018 lalu. 

Serah terima fasilitas toilet dan tempat wudhu di masjid dengan arsitektur indah ini secara resmi dilaksanakan Selasa, (29/1/2019) di pendopo antara Presiden Direktur PT Polytama Propindo, Didik Susilo dengan Pelaksana tugas (Plt) Bupati, H. Supendi, disaksikan jajaran manajemen perusahaan tersebut. Usai serah terima di ruang tamu Bupati, acara dilanjutkan menuju Islamic Center untuk penandatanganan batu prasasti di lokasi fasilitas toilet dan tempat wudhu yang dibangun polytama.

Memanfaatkan anggaran Coorporate Social Responsibity (CSR), Polytama yang Desember 2018 lalu memperoleh penghargaan Proper Hijau dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), ingin membuktikan komitmen lebih luas. Dana CSR yang digulirkan, tidak hanya berkaitan dengan masalah material, tetapi juga aspek spiritual.

“Kami juga peduli dengan visi Remaja Indramayu (Reljius, Maju, Mandiri dan Sejahtera). Bantuan untuk melengkapi fasilitas di masjid raya ini, polytama menyentuh aspek relijius atau spiritual yang menjadi landasan utama pembangunan di Indramayu,” tutur Dwinanto Kurniawan, General Manager Corporate Secretary PT Polytama Propindo, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (29/1).

Menyesuaikan irama

Sebagai perusahaan yang beroperasi di Indramayu, polytama yang pernah meraih sertifikat ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000 dan ISO 1800,  merasa harus mengikuti irama pembangunan yang berlangsung di daerah pantai utara (pantura) tersebut. Penyesuaian itu untuk makin mempererat pola kemitraan perusahaan peraih penghargaan Pembina Program Kampung iklim (ProKlim) 2018 lalu dari Menteri LHK, tidak saja kemitraan dengan masyarakat, tetapi juga dengan pemerintahnya.

“Tidak saja visi pembangunan nasional, kita juga wajib menyesuaikan diri dengan visi pembangunan di daerah. Pola kemitraan dan kebijakan penyaluran dana CSR yang dijalankan polytama, selalu menyentuh visi nasional dan daerah itu. Kita punya komitmen pada visi Indramayu Remaja,” tutur Dwinanto.

Fasilitas toilet yang dibangun polytama di Masjid Raya Syekh Abdul Manan, sedikitnya menunjukan komitmen Indramayu Remaja. Polytama berharap, meski hanya berupa toilet, hal itu bisa memberi manfaat besar, terutama kepada umat muslim yang hendak menjalankan ibadah di masjid yang pembangunannya menelan anggaran mencapai Rp 180 miliar tersebut.

“Dari perencanaan hingga pembangunan, kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang). Hal lain, polytama ingin mencatatkan diri sebagai bagian dari keberadaan fasilitas ibadah umat Islam yang megah itu,”tutur Dwinanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement