Selasa 29 Jan 2019 05:34 WIB

Saran Istri kepada Suami

Keduanya harus saling berbagi dan menghargai.

Sepasang suami istri/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Sepasang suami istri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syahdan, usai perundingan Hudaibiyah dengan orang-orang Quraisy, Nabi Muhammad SAW berkata pada para sahabat. ''Bangkit dan berdirilah kalian semua, sembelihlah hewan-hewan kurban kalian. Dan bercukurlah.''

Akan tetapi, tak seorangpun melaksanakan perintah ini, karena agak kecewa dengan isi perjanjian itu. Nabi SAW sampai tiga kali mengulangi perkataannya, namun tetap tak ada respons.

Tak lama, Nabi pun masuk ke bilik istrinya, Ummu Salamah, dan menceritakan apa yang terjadi. ''Wahai Nabi Allah, apakah engkau suka melihat kejadian seperti itu. Keluarlah dan jangan berkata apapun kepada mereka, lalu sembelihlah untamu dan panggillah tukang cukurmu.''

Maka, Nabi segera bergegas menghampiri para sahabat tanpa berkata apa-apa, mengambil seekor unta dan menyembelihnya, dan memanggil tukang cukur untuk mencukur rambut beliau. Melihat itu, para sahabat lantas melakukan hal yang sama.

Ada hikmah di balik kisah itu. Dialog antara Nabi SAW dengan istrinya, Ummu Salamah, menunjukkan pentingnya peran istri dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi suami.

Berkat pertolongan Allah SWT, dan saran dari Ummu Salamah, Rasulullah pun akhirnya mampu memecahkan persoalan politik yang cukup rumit tersebut.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement