REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Rasa Syukur tak henti-hentinya terucap dari lisan petani binaan Rumah Zakat di desa berdaya Sragi Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Mereka adalah Setyono, Sungkono dan Suwarno.
Juwita Fasilitator Desa Berdaya yang mendengarnyapun ikut terharu. Betapa tidak, penantian dan harapan petani terhadap panen beras merah ini sangat luar biasa. Melalui berbagai ujian dan cobaan, akhirnya para petani kelompok subur makmur ini mendapatkan kesempatan meraih hasil dari jerih payah usahanya.
Sebelum menanam beras merah, para petani menanam jagung manis. Lantaran cuaca yang tidak bagus hasil panen jagungpun tidak memuaskan. Hasil dari penjualan jagungnya dihargai dibawah modal. Panen beras merah ini menjadi pelipur mereka.
Petani binaan Rumah Zakat panen gabah.
Ketika menanam beras merah ini, hujan deras disertai angin terus mengguyur. Hal ini mengakibatkan tanaman padi rata dengan tanah. Untungnya, beras masih bisa di panen walapun membutuhkan waktu lebih lama.
Beras merah didapatkan hasil penjualan gabah adalah 8.812.000. dipotong ongkos produksi 4.100.000. bersih keuntungan yang diterima ketiga petani masing-masing adalah 1.350.000.
"Alhamdulillah, terimakasih Rumah Zakat atas bantuannya sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga," ujar Sungkono, petani binaan Rumah Zakat.
Dari hasil panen tersebut para petani sepakat untuk membentuk koperasi dengan simpanan pokok 200 ribu dan iuran wajib 40 ribu serta menyisihkan 10 ribu untuk dana sosial.