Sabtu 26 Jan 2019 04:00 WIB

Rumah Tahfiz Maksimalkan Gerakan Mengaji di Sumsel

Sumsel menargetkan bebas buta huruf Alquran.

Seorang jamaah membaca Alquran seusai shalat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (26/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Seorang jamaah membaca Alquran seusai shalat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Forum Rumah Tahfiz berupaya memaksimalkan gerakan mengaji di Sumatra Selatan yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumatra Selatan, Masagus Fauzan Yayan mengatakan gerakan ini perlu digencarkan agar mempercepat terwujudnya provinsi ini bebas buta huruf Alquran.

Ia mengatakan untuk memaksimalkan gerakan Sumsel Mengaji, pihaknya memanfaatkan laboratorium Alquran dan Graha Rumah Tahfiz sebagai pusat pelatihan dan penelitian nilai-nilai ajaran Islam. Melalui pemanfaatan laboratorium dan Graha Rumah Tahfiz itu, diharapkan dapat diterapkan metode membaca Alquran yang cepat, cermat, dan akurat.

Penerapan metode membaca Alquran secara cepat sejauh ini berhasil diterapkan dengan baik terbukti dalam waktu singkat seseorang yang belajar dari nol atau belum tahu huruf hijaiyyah sudah dapat membaca kitab suci ummat Islam itu.

Cermat dan akurat artinya masyarakat diarahkan untuk membaca Alquran secara baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid serta dituntun dan dituntut untuk melafalkan huruf-huruf Alquran secara tepat.

"Gerakan Sumsel Mengaji selain dapat mewujudkan bebas buta Alquran di Provinsi Sumsel itu, diharapkan pula bisa mendukung pertumbuhan Rumah Tahfiz," ujarnya.

Dia menjelaskan, Rumah Tahfidz atau pesantren mikro yang merupakan jenjang lanjutan Taman Pendidikan Alquran (TPA) itu, secara bertahap akan terus dikembangkan di provinsi ini dan ditingkatkan kualitasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement