REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Rumah Zakat Action menerjunkan 12 orang relawan dan lima tim medis untuk mengevakuasi penyitas banjir Gowa, Sulawesi Selatan. Di lokasi tim melakukan beberapa tindakan segera seperti penyaluran logistik berupa 40 kaleng rendang Superqurban dan 10 kaleng kornet sapi.
Selain itu tim juga segera melakukan rapid assessment agar dapat segera menyiapkan logistik yang dibutuhkan. Selanjutnya, untuk menyikapi masalah ketersedian pangan, tim Rumah Zakat Action juga membuka dapur umum dan menyediakan 1.000 paket nasi bungkus setiap harinya.
Rumah Zakat Action segera menurunkan personel dihari pertama kejadian. Hal ini mengingat banjir Sulawesi Selatan telah merendam rumah-rumah warga di beberapa wilayah terutama Kabupaten Gowa dan Makassar.
Kedalaman banjir yang saat ini mencapai pinggang orang dewasa memaksa para relawan dan petugas menggunakan kapal evakuasi. Terhitung sudah tiga hari sejak selasa (22/1), banjir merendam daerah-daerah tersebut akibat intensitas hujan yang tinggi. Ribuan warga korban terdampak banjir kini dipaksa untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Aksi evakuasi ini dilakukan di tengah genangan air yang sampai leher. Akan tetapi semangat relawan tak surut sedikitpun dalam mencari, membantu dan mengevakuasi para korban banjir.
"Kali ini kita akan mencari dan mengevakuasi korban, di daerah perintis komplek perumahan Bung bersama tim kepolisian meski cuaca sangat dingin, kita tetap semangat. Itulah tujuan kami berada di sini," ujar salah satu tim Rumah Zakat Action, seperti dalam siaran pers.
Tim Rumah Zakat Action menyalurkan bantuan untuk para korban banjir di Gowa, Sulawesi Selatan.
Di lokasi tim mengevakuasi berapa orang yang terjebak dalam perumahan. Akan tetapi masih banyak org yang tidak mau meninggalkan rumahnya karena takut kemalingan.
Tim Rumah Zakat Action menyalurkan bantuan untuk para korban banjir di Gowa, Sulawesi Selatan. Sekitar pukul 20.00 Wita, ketika tim hendak kembali ke posko, beberapa menit kemudian ada salah seorang warga yang melapor bahwa ada keluarganya yang tertinggal di lokasi banjir. Tim kemudian mendiskusikan dengan aparat gabungan dan kemudian memustuskan untuk mencari korban.
Dengan bermodalkan head lamp tim dan bersama aparat gabungan menyusuri blok perumahan untuk mencari warga. Setalah berenang selama 30 menit akhirnya tim menemukan suara orang yang meminta pertolongan. Sesegra mungkin tim segera melakukan tindakan evakuasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
