Jumat 25 Jan 2019 16:16 WIB

Teladan Rasulullah Memperlakukan Pembantunya

sikap Rasulullah terhadap Anas bin Malik adalah acuan mendasar.

Majikan dan pembantu (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Majikan dan pembantu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Seorang istri, yang bertugas sebagai kepala urusan kerumahtanggaan seringkali berurusan pula dengan pembantu rumah tangga. Kisah tragis yang dialami oleh tenaga kerja wanita yang bekerja di luar negeri, atau bahkan di dalam negeri, menyisakan tanda tanya besar terkait moralitas dan etika memperlakukan pembantu.

Dan ternyata, pola hubungan antara tuan dan pembantunya itu diatur sedemikian rupa dalam Islam. Hal itu salah satu tujuannya ialah untuk menghindari terjadinya pelanggaran hak dan tidak terlaksananya kewajiban. Lantas apa saja hal yang mesti diperhatikan oleh para istri sebelum memutuskan memperbantukan seorang pembantu?

Sikap yang diteladankan Rasulullah saat memperlakukan pembantunya pada dasarnya menjadi gambaran umum tentang pola ideal antara majikan dan pembantu.

Beberapa hal penting yang ditekankan Islam terkait etika mempekerjakan pembantu terangkum dalam beberapa poin utama berikut, yaitu, yang pertama, berperilaku baik dan wajar kepada para pembantu.

Mereka sama halnya manusia lainnya, yang memiliki rasa dan hak untuk diperlakukan laik dan pantas. Dalam hadis riwayat Bukhari yang mengisahkan perihal sikap Rasulullah terhadap Anas bin Malik adalah acuan mendasar yang harus dijadikan pedoman bagi para majikan.

 

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement