REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangunan asli Masjid Umayyah berdiri sejak empat ribu tahun lalu, yaitu sebagai tempat penyembahan api oleh kaum Aramia. Kemudian, pada abad pertama Masehi, bangunan ini diperluas oleh bangsa Romawi yang berhasil merebut Kota Damaskus dari tangan kaum Aramia untuk digunakan sebagai tempat penyembahan Dewa Jupiter.
Ketika agama Kristen berkembang di seluruh wilayah Kerajaan Romawi, Kaisar Theodosius (330 M) melarang penyembahan dewa-dewa dan mengubah bangunan ini menjadi sebuah gereja katedral dengan nama Gereja St John Baptist Basilika.
Lalu, pada 636 M, bangsa Arab mengalahkan kaum Romawi. Dan, mereka pun berkuasa atas Kota Damaskus. Namun, mereka membiarkan gereja ini tetap berdiri. Ketika sebagian besar penduduk Damaskus memeluk agama Islam, bangunan gereja ini dialihfungsikan menjadi masjid pada tahun 705 M.
Masjid ini juga menjadi saksi sejarah Tragedi Karbala yang terjadi pada tahun 61 H. Di tempat inilah, keluarga Nabi Muhammad SAW antara lain Zainab, Ummu Kultsum, dan Ruqayyah dihadapkan pada Khalifah Islam zaman itu, Yazid bin Muawiyah.
Mereka menghadap khalifah dalam kondisi dirantai setelah digiring dari Karbala (Irak) hingga Damaskus (Syam). Selain hal itu, di dalam Masjid Umayyah juga tercatat sejarah panjang kehidupan para Nabi dan Rasul. Ada beberapa makam yang bisa diziarahi para pengunjung masjid ini. Antara lain, makam Nabi Yahya AS dan Nabi Hud AS. Konon, Nabi Khaidir juga dimakamkan di tempat ini. Wa Allahu a’lam.