REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Republika Young Muslim Entrepreneur Day kembali digelar untuk ketiga kalinya di Jayakarta Hotel Yogyakarta. Gelaran itu mengusung tema Mempersiapkan Para Calon Pengusaha Muda dalam Menghadapi Tantangan Bisnis.
Wadah bertemu dan berbagi pengalaman wirausaha pemula dan profesional itu diikuti puluhan peserta dari berbagai penjuru Tanah Air. Mulai Pulau Jawa, Sumatra sampai peserta-peserta dari Kalimantan.
Gelaran itu menghadirkan tiga pengusaha profesional. Pertama Pemilik Phia Deva Aneka Oleh-Oleh Khas Jogja, Anifah Mei Khati (Mba Mei), yang ternyata telah memulai wirausahanya sejak 18 Mei 2003.
Memberikan sentuhan berbeda, kue-kue produksi Phia Deva mampu bertahan hingga waktu 12 bulan. Hal itu ditegaskan melalui sertifikat uji lab Balai Besar Kimia Jakarta yang sudah didapatkan Mei pada 2006.
Lalu, ada Pemilik Waroeng Steak and Shake, Jody Brotosuseno, yang telah berdiri sejak 2000. Sebagai pengusaha muda makanan Barat, Jody justru berani memimpin perusahaan kuliner yang berbasis spiritual company.
Hingga kini, Waroeng Steak and Shake telah memiliki 87 cabang yang tersebar di kota-kota seluruh Indonesia. Dari semua itu, Jody mampu menebar manfaat dengan mempekerjakan tidak kurang 1.700 pegawai.
Terakhir, ada Pemilik www.dosenjualan.com, Suryadin Laoddang, yang sudah tidak lagi diragukan pengalamannya mengelola banyak jenis usaha. Sampai sekarang, Suryadin masih menjadi pakar pasar daring (online marketing).
Tidak sekadar pengusaha, Suryadin sudah mencetak ribuan pengusaha daring baru. Suryadin, yang memulai karir sebagai tenaga pendidik, turut dikenal di jagat maya sebagai Dosen Jualan.
Seminar dipandu penulis dan penyiar Deassy M Destiani. Dalam sambutannya, Kepala Event dan Promosi DIY-Jateng Republika, Akhmad Khurun mengingatkan, kemajuan suatu bangsa dan umat ditentukan para pemudanya.
Terlebih, dalam era milenial saat ini, sebagian pemuda lebih cenderung membuka usaha sendiri. Sayangnya, pengalaman selama ini menunjukkan tingkat kegagalan dalam membuka usaha yang tinggi sekitar 90 persen.
"Dibutuhkan pemuda-pemuda yang kreatif dan memiliki daya juang tinggi dalam mewujudkan cita-citanya," kata Khurun di Jayakarta Hotel Yogyakarta, Sabtu (19/1).
Untuk itu, dibutuhkan pengalaman dari para pelaku bisnis muda yang telah lebih dulu berhasil mewujudkan mimpinya. Utamanya, tentang cara mereka mempertahankan bisnis mereka agar bisa terus berkembang.
Menurut Khurun, demi menciptakan para wirausaha muda yang lebih siap menghadapi tantangan itu, Republika berinisiatif menggelar Young Muslim Entrepreneur Day. Sebab, itu dapat pula menjadi forum silaturahim pengusaha-pengusaha Indonesia.
Ketua Siti Khadijah Berbagi, Yeyet Suhartini, mengaku senang dapat mengambil bagian dalam gelaran Young Muslim Entrepreneur Day tersebut. Ia merasa materi-materi yang disampaikan pembicara sangat menarik.
Ia berharap, gelaran-gelaran seperti Young Muslim Entrepreneur Day dapat terus terlaksana. "Insya Allah semoga ke depan penyelenggarannya dapat lebih baik lagi," ujar Yeyet.
Young Muslim Entrepreneur Day sendiri merupakan satu dari sekian banyak gelaran akhir pekan yang diselenggarakan Republika. Selain YMED, ada Kursus 30 Menit Membaca Alquran dan Pelatihan Akuntansi Masjid.
Republika juga rutin menggelar Fun Science and Math, yang melibatkan anak-anak Sekolah Dasar. Semua itu tidak lain sebagai wujud ikhtiar Republika menebarkan manfaat lebih luas kepada umat.