Rabu 16 Jan 2019 23:51 WIB

Teladan Rasulullah Sebagai Seorang Dai

Kaidah dasar seorang dai adalah Keselarasan antara perkataan dan perbuatan.

Rasulullah
Foto: Wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Abdul Aziz bin Fathi as- Sayyid Nada mengupasnya dalam Ensiklopedi Adab Islam Menurut al-Quran dan as-Sunah mengatakan, dalam berdakwah, mesti diberlakukan juga skala prioritas. Sisi mana sajakah yang akan ia jadikan sasaran dakwah pertama kali.

Tuntunan ini tecermin dari penugasan Muadz bin Jabal oleh Rasulullah. Setelah Muadz diperintahkan memulakan dakwahnya dengan tauhid, ia kembali diarahkan Rasulullah agar mengajak segenap umat melaksanakan shalat dan zakat.

Untuk mendukung kesuksesan berdakwah, Abdul Aziz juga menekankan pentingnya sikap rendah hati. Menu rut nya, memandang rendah orang yang didakwahi dapat membuatnya tidak mau mendengarkan apa yang akan didakwahkan.

Tidak mudah menghukumi seseorang. Tetap posisi kan objek dakwah secara proporsional. Artinya, tiap manusia me miliki sisi positif dan kebaikan dalam dirinya. Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berkata ke pada orang musyrik, “Katakanlah, ‘Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah, ‘Allah,’ dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang mu syrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.” (QS Saba’ [34 : 24)

Ia juga menggarisbawahi agar seorang dai tidak mudah berputus asa. Dai hendaknya tetap bersabar atas segala aral yang melintang. Dai juga dianjurkan agar tidak mudah bosan terhadap jalan yang ditempuhnya. Sekali gagal, dua kali, dan ketiga kali tidak lantas menjadikan nyali dakwahnya menciut.

Keteladanan Nabi Nuh dapat dijadikan contoh. Nabi Nuh menggunakan segala cara untuk berdakwah dan mengajak mereka setiap waktu. “Dan sesungguhnya Kami telah meng utus Nuh kepada kaumnya, ma ka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.” (QS al-Ankabuut [29] : 14)

Keselarasan antara perkataan dan perbuatan. Ini adalah kaidah mendasar bagi seorang dai. Di antara akhlak dai dan adab berdakwah paling penting ialah menjadi contoh yang baik bagi sesama. Keteladanan yang dicontohkan oleh seorang dai akan menjadi pengaruh dan memberikan dampak yang besar bagi keberhasilan dakwah.

Rasulullah sebagai seorang dai adalah teladan yang baik. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzaab [33] : 21). n

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement