Senin 14 Jan 2019 17:00 WIB

Ironi Menyembah Berhala

Bangsa Arab sesungguhnya tidak asing dengan ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Berhala kayu yang diperkirakan berusia 11 ribu tahun.
Foto: siberiantimes.
Berhala kayu yang diperkirakan berusia 11 ribu tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam surah al-Ankabut ayat ke-61, Allah SWT berfirman yang artinya, Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka (orang-orang musyrik Makkah), 'Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?', tentu mereka akan menjawab, 'Allah', maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).

Sayyid Qutub dalam Fi Zilalil Qur'an menafsirkan ayat surah Makkiyah tersebut. Turunnya ayat itu membuktikan bangsa Arab sesungguhnya tidak asing dengan ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Sebab, keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan yang menciptakan alam semesta adalah inti agama Nabi Ibrahim AS (millata Ibrahim)sang khalilullah yang menurunkan Nabi Ismail AS, leluhur bangsa Arab.

Lebih lanjut, Sayyid Qutub menyebut adanya penyimpangan yang dilakukan generasi Arab pada masa antara Nabi Ismail dan Muhammad SAW. Cukup banyak dari mereka yang justru berpaling dari tauhid, sehingga menghinakan diri sendiri dengan menyembah berhala-berhala (paganisme).

Bagaimanapun, orang-orang musyrik itu tetap bangga mengaku sebagai keturunan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dua tokoh yang membina Ka'bah dalam area rumah ibadah pertama yang dibangun di Bumi, Masjidil Haram (QS Ali Imran: 96). Tidakkah mereka tahu kisah Nabi Ibrahim yang dengan gagah berani menghancurkan patung-patung yang disembah Raja Namrud dan pengikutnya?

Said Ramadhan al-Buthy dalam Fiqh as-Sirah an-Nabawiyyah Ma'a Mujaz Litarikh al-Khilafah ar-Rasyidah (2009; terjemahan Noura Books 2015) menerangkan, orang pertama yang mengenalkan paganisme kepada bangsa Arab adalah Amr bin Luhaiy bin Qam'ah.

Leluhur Suku Khuza'ah itu juga mengajak masyarakat setempat untuk menyembah benda-benda mati. Fakta ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim bin al-Haris at- Taimi dari Abu Shalih as-Saman.

Aku (Abu Hurairah) mendengar Rasulullah SAW berkata kepada Aksam bin Jun al-Khuza'i, 'Wahai Aksam, aku melihat Amr bin Luhaiy bin Qam'ah bin Khandaf menyeret-nyeret ususnya di neraka. Aku tidak pernah melihat orang yang lebih mirip dengannya daripada engkau, dan tidak pernah melihat orang yang lebih mirip denganmu daripada dia.'

Aksam bertanya, 'Apakah kemiripanku dengannya berbahaya bagiku, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Tidak. Engkau adalah mukmin, sedangkan dia orang ka fir. Da hulu dia adalah orang pertama yang mengubah agama Ismail, lalu mema sang berhala, memotong telinga binatang untuk diper sembahkan kepada berhala, menyembelih binatang untuk berhala, mempersembahkan unta kepada berhala, dan meyakini unta tertentu tidak boleh dinaiki.'

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement