Ahad 13 Jan 2019 09:19 WIB

Gerakan Magrib Mengaji di Sukabumi Terus Meningkat

Dari 615 masji di Sukabumi 160 diantaranya telah menggelar Maghrib Mengaji

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) melihat anak-anak mengaji saat Launching Maghrib Mengaji di Masjid Agung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (03/12/2018).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) melihat anak-anak mengaji saat Launching Maghrib Mengaji di Masjid Agung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (03/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gerakan maghrib mengaji di Kota Sukabumi terus menggeliat. Program yang sudah rutin dilakukan tersebut untuk mendekatkan generasi muda muslim untuk belajar dan mendalami Alquran.

Terlebih gerakan maghrib mengaji kembali ditegaskan dan diluncurkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Masjid Agung Sukabumi pada 13 Desember 2018 lalu. Gerakan tersebut awalnya digagas Kota Sukabumi dan kemudian diterapkan menjadi program Jawa Barat.

Salah satu masjid yang sudah rutin menggiatkan gerakan magrib mengaji adalah Masjid Attawakal Jalan Bhineka Karya RT 02 RW 06, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Kegiatan magrib mengaji di tempat tersebut diikuti seratusan anak yang masih taman kanak-kanak (TK) hingga pelajar SMA.

‘’ Kami ingin menjadikan generasi muda sebagai generasi qurani,’’ ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Attawakal, Maman Abdurahman Ahad (13/1). Dalam artian para generasi muda dapat lebih mencintai Alquran dengan mendalami dan menjadikannya pedoman hidup

Gerakan ini juga kata Maman untuk mendorong lahirnya generasi yang berakhlakul karimah. Selain itu program ini sebagai bagian dari syiar Islam.

‘’ Magrib mengaji juga sebagai upaya mencegah generasi muda terjerumus pengaruh buruk narkoba dan geng motor,’’ imbuh Maman. Oleh karena itu ia mengimbau orangtua agar mendukung gerakan tersebut. Caranya dengan mengarahkan anak-anaknya ke masjid.

Salah seorang anak yang mengikuti gerakan maghrib mengajid di Masjid Attawakal, Siti Asiyah (10) mengatakan, kegiatan tersebut memang sangat bermanfaat. ‘’ Saya lebih bersemangat untuk belajar mengaji dan menghapal surat atau ayat suci dalam Alquran,’’ kata dia.

Menurut Siti, kebiasaan menonton televisi pada saat waktu magrib di kalangan anak-anak sekarang mulai ditinggalkan. Di mana anak-anak kini kembali belajar mengaji di masjid.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menerangkan, gerakan ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan syiar keagamaan dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. Sebabnya kalau berkaca pada masa lalu bagaimana keberkahan hadir salah satunya melalui syiar keagamaan yang muncul di tengah masyarakat.

Pada waktu dahulu terang Fahmi, gerakan magrib mengaji sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Warga khususnya umat Islam mulai dari magrib hingga isya berada di masjid melakukan aktivitas mengaji.

Saat sekarang ini ungkap Fahmi, dikhawatirkan telah terjadi perubahan pola perilaku dan sikap di tengah masyarakat. Di mana ada sebagian warga khususnya anak-anak melakukan aktivitas yang lain. Terutama anak-anak saat ini lebih tergantung pada gadget maupun menonton televisi di rumah.

Gerakan yang awalnya digagas Kota Sukabumi ini akan dijadikan program di Jawa Barat. Sehingga nantinya program tersebut akan diterapkan di seluruh wilayah Jawa Barat.

Menurut Fahmi, gerakan maghrib mengaji ini sebenarnya sudah dilakukan di Kota Sukabumi. Dari datang yang dihimpun dari sebanyak 615 masjid di Sukabumi sebanyak 160 masjid diantaranya masih menggalakan gerakan magrib mengaji.

Fenomena ini ungkap Fahmi menunjukan ketika terjadi kenakalan remaja maupun pelajar salah satunya karena kedekatan dengan agama yang berkurang. Oleh karena itu pemerintah mencoba menggerakan kembali agar warga kembali menggiatan gerakan magrib mengaji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement