Rabu 09 Jan 2019 17:00 WIB

Kebersamaan Umat jadi Perhatian Kemenag

Moderasi agama sudah menjadi fokus perhatian Kemenag sejak empat tahun yang lalu.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) dengan tema "Moderasi untuk Kebersamaan Umat" di Jakarta pada 23 - 25 Januari 2019. Moderasi untuk kebersamaan umat akan menjadi fokus perhatian Kemenag dalam menjalankan setiap programnya.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag, Mastuki mengatakan, tema tersebut diambil karena moderasi agama sudah menjadi fokus perhatian Kemenag sejak empat tahun yang lalu. Moderasi agama terus digaungkan Kemenag karena moderasi juga sesuai dengan semangat internasional.

"Moderesi menjadi kata kunci, menjadi semacam mantra untuk melihat berbagai pertentangan yang ada, misalnya konflik keagamaan secara internasional ada yang cenderung radikalisme, ada (yang cenderung) liberalisme," kata Mastuki kepada Republika.co.id, Rabu (9/1).

Baca:  Gelar Rakernas, Kemenag akan Rumuskan Program Keagamaan

Ia menjelaskan, ada golongan yang berada di kutub liberalisme dan kutub radikalisme serta intoleransi. Kemenag memiliki fungsi untuk menarik mereka ke tengah supaya bisa bersikap moderat. Atas dasar inilah Kemenag melihat pentingnya moderasi agama. Moderasi agama bukan hanya untuk pihak agama Islam saja tapi seluruh agama.

Ia menerangkan, kemudian tentang kebersamaan umat yang menjadi tema hari amal bakti Kemenag tahun 2019. Kebersamaan umat akan dijaga sampai setahun kedepan. Sekarang sedang memasuki tahun politik yang dampaknya membelah-belah umat. Nampak perdebatan dan pertentangan di media sosial.

"Kami sangat khawatir di dunia nyata akan terjadi (pertentangan seperti di media sosial), maka (Kemenag) mengusung kebersamaan umat (jadi tema Rakernas), diharapkan selama tahun politik yang dikedepankan adalah persatuan, menjaga kebersamaan umat dan menghindari pertentangan dan konflik sekecil apapun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement