Selasa 08 Jan 2019 15:51 WIB

MUI Jabar Akui Bahasa Inggris Ulama Masih Kurang

Untuk itu Pemprov Jabar menggelar pelatihan bahasa Inggris bagi ulama

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei (tengah), didampingi Wakil Ketua MUI Jabar Mustofa Djamaluddin (kanan) dan Sekum MUI Jabar Rafani Akhyar (kiri), memberikan keterangan kepada media di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (31
Foto: Antara/Agus Bebeng
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei (tengah), didampingi Wakil Ketua MUI Jabar Mustofa Djamaluddin (kanan) dan Sekum MUI Jabar Rafani Akhyar (kiri), memberikan keterangan kepada media di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (31

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik program pelatihan Bahasa Inggris untuk Ulama yang digelar Pemprov Jabar bekerja sama dengan British Council. Karena, menurut Ketua MUI Jabar, Rachmat Syafei, saat ini kemampuan berbahasa Inggris ulama pada umumnya masih kurang.

"Kemampuan ulama untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan maupun tulisan masih harus ada polesan," ujar Rachmat kepada wartawan, Selasa (8/1).

Rachmat menjelaskan, untuk tingkat anak muda di MUI Jabar sebenarnya sudah ada doktor yang menjadi guru besar. Mereka, biasa menulis karya ilmiah dalam bahasa Inggris. Jadi,  tinggal memoles mereka bagaimana agar mampu juga untuk menyampaikan ceramah dalam bahasa Inggris.

"Di kami yang doktor itu ada tiga orang. Kalau mereka ini tinggal meningkatkan saja dan memoles bagaimana agar pemikirannya bisa dinikmati dan dipahami oleh masyarakat global," katanya.

Rachmat menjelaskan, tujuan pelatihan Bahasa Inggris ini agar semua ulama bisa berdakwah ke luar negeri. Rencananya, nanti akan dipilih ulama yang terbaik untuk dikirim keluar negeri.

"Kan tujuan pelatihan ini yang paling utama ingin agama Islam sampai ke luar negeri. Jadi, ulama asal Jabar bisa berdakwah ke luar," katanya.

Program ini pun tercetus, kata dia, arena dari pengalaman gubernur Jabar saat di Amerika. Tidak ada ulama asal Jabar, yang terdengar di sana. Kebanyakan, ulama yang muncul berasal dari Timur Tengah. "Jadi diharapkan nanti ulama dari Jabar bisa mendunia," tegasnya.

Belum lama ini, dia mengatakan, Pemprov Jabar pun telah mengirimkan ulama muda ke Turki. Karena, anak-anak muda tersebut memang mahir berbahasa Inggris. "Kalau sekarang yang ikut latihan bahasa Inggris tidak ada batasan usia, yang penting semua ulama mendapatkan pelatihan itu," katanya.

Saat ditanya tentang teknis pelatihannya seperti apa, Rachmat mengatakan, sebenarnya untuk teknis pelatihan Bahasa Inggris ini belum dikongkritkan. Ia pun, terus berkomunikasi dengan ulama di kabupaten/kota.

Namun, kata dia, sebelum pelatihan kemampuan Bahasa Inggris semua ulama di Jabar akan diklasifikasikan. Jadi akan ada tes dulu untuk mengelompokkan. Nantinya, satu angkatan ada 20 ulama.

"Saya yakin, dengan pelatihan ini MUI dan ormas Islam akan lebih percaya diri, karena pengajarnya langsung dari kedutaan Inggris," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement