REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) telah mendirikan posko kemanusiaan di enam daerah terdampak gelombang tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. Posko-posko tersebut telah berdiri dua pekan lebih, untuk melayani pengungsi korban tsunami dan juga menyalurkan bantuan donatur.
Enam posko kemanusiaan yang telah berdiri tersebut yakni, Posko Way panas, Posko Maja, Posko Sukaraja, Posko Way Muli, Posko Canti, dan Posko Kunjir. Posko tersebut telah berdiri pascatsunami selama dua pekan dan terus tidak berhenti melayani pengungsi tsunami Lampung Selatan.
Sedangkan Posko Induk ACT berada di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 25 Way Urang, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Di posko kemanusiaan induk tersebut selain menyalurkan bantuan kemanusiaan ke posko wilayah lainnya, juga berdiri dapur umum dan posko pelayanan kesehatan.
Menurut Kepala Program ACT Lampung Dinia Rumaini, saat ini masih berdiri enam posko kemanusiaan untuk melayani kebutuhan pangan penyintas tsunami. Dapur umum Way Muli dan Way Panas terus menyalurkan paket makanan berupa nasi, sayur, lauk pauk dan sambal. Makanan dibagikan melalui pamong desa setempat.
“Relawan masih terus bertahan di posko kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan ke penyintas tsunami, rencananya posko akan terus bertambah sesuai dengan hasil pendataan tim assessment,” kata Dinia Rumaini dalam keterangan persnya, Senin (7/1).
Hingga Senin (7/1), ACT Lampung menerima bantuan kemanusiaan dari para donatur. Salah satunya bantuan sebesar Rp 20 juta dari Cabang Pegadaian Syariah Raden Intan Bandar Lampung. Bantuan diserahkan langsung oleh Pelaksana Tugas Pemimpin Cabang Pegadaian Syariah Radin Intan, Aryeni.
Menurutnya, dana bantuan berasal dari penyisihan laba PT Pegadaian dalam bentuk CSR. Selain itu sebagian dana bantuan berasal dari sodaqoh nasabah Pegadaian Syariah Raden Intan.
“Tujuanya untuk membantu korban bencana tsunami Kalianda Lampung Selatan. Ini merupakan bentuk gerakan sosial CPS Raden Intan,” ucapnya.
Meskipun program bantuan tersebut sifatnya tidak rutin, namun pihaknya terus merencanakan program sosial tahunan dengan melihat kondisi masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Kami percaya ACT dapat menyalurkan kepada yang berhak dan amanah. Insya Allah kami terus memupuk kepedulian terhadap kejadian bencana alam dan sosial di Lampung,” katanya.