REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu memang berharga. Ada yang menyamakan dengan uang ada pula yang menganalogikannya dengan pedang. Sedemikian berharganya, Allah SWT pun bersumpah demi waktu (ashr) dalam QS al-Ashr.
Quraish Shihab menjelaskan, kata alashr di ambil dari kata 'ashara yang berarti menekan sesuatu, sehingga apa yang terdapat pada bagian terdalam daripadanya tampak ke permukaan atau keluar (memeras).
Angin yang tekanannya keras, sehingga memorakporandakan segala sesuatu dinamakan i'shar. Menurut Quraish, penamaan ini agaknya disebabkan ketika itu manusia yang sejak pagi telah memeras tenaganya diharapkan telah mendapatkan hasil dari usaha-usahanya.
Mengutip Syekh Muhammad Abduh, Quraish menjelaskan, turunnya ayat ini tidak lepas dari kebiasaan orang-orang Arab pada masa turunnya Alquran untuk berkumpul dan berbincang-bincang mengenai berbagai hal.
Tidak jarang, dalam perbincangan tersebut terlontar kata-kata mengumpat sekaligus memuji waktu. Waktu baik jika mereka berhasil dan waktu sial jika mereka gagal. Padahal, waktu merupakan sesuatu yang netral.
Tidak perlu disematkan kemujaraban atau kesialan di balik sebuah tanggal atau jam. Tafsir lainnya, Quraish menulis bahwa pada surah ini, Allah SWT bersumpah demi waktu dengan menggunakan kata ashr untuk membuat suatu pernyataan.