Ahad 06 Jan 2019 00:45 WIB

Kiai Ma'ruf Hadiri Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani

Ma'ruf diterima dengan baik oleh pimpinan Ponpes Roudhoh Al-Hikam KH Zein Zarnuji.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin (kiri) bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ghazaly KH Mustofa Abdullah bin Nuh (kanan) melakukan ziarah ke makam ulama KH Abdullah bin Nuh di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/1/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin (kiri) bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ghazaly KH Mustofa Abdullah bin Nuh (kanan) melakukan ziarah ke makam ulama KH Abdullah bin Nuh di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menutup rangkaian kegiatannya di Bogor, Jawa Barat, dengan menghadiri Manaqib Kubro dan Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani di Pondok Pesantren Roudhoh Al-Hikam, Cibinong, Bogor, Sabtu (5/1) malam. Ma'ruf diterima dengan baik oleh pimpinan Ponpes Roudhoh Al-Hikam KH Zein Zarnuji beserta pengurus dan santri ponpes tersebut. 

"Malam ini, saya merasa berbahagia mudah-mudahan ikut memperoleh berkahnya majelis malam ini," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya di acara Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani di Pondok Pesantren Roudhoh Al-Hikam, Cibinong. 

Dia mengatakan, santri Ponpes Roudhoh Al-Hikam beserta umat Islam patut bersyukur masih memiliki ulama-ulama seperti KH Zein Zarnuji yang mempunyai keilmuan tinggi dan kedekatan dengan Allah SWT, sehingga umat Muslim memiliki bimbingan.  "Insya Allah kita selamat dunia dan akhirat," kata Ma'ruf Amin. 

Dia mengatakan, ulama adalah penerus nabi atau Rasullullah SAW, yang mengajak orang jahiliyah kembali ke jalan Allah. Tanpa ulama, umat bisa kehilangan arah. "Ulama itu kalau wafat dipanggil Allah SWT, ilmunya dibawa. Kalau tidak ada orang alim, orang akan mengangkat pemimpin yang jahil," kata Ma'ruf.

Karena itu, kata dia, banyak pondok pesantren didirikan di mana-mana untuk mempersiapkan generasi penerus ulama. Dia pun mengimbau masyarakat agar mengirimkan anaknya ke pesantren, agar ada yang meneruskan perjuangan Rasullullah SAW. 

"Kalau punya anak tiga, satu dikirimkan ke pesantren. Kalau punya anak lima, satu kirim ke pesantren. Tapi kirim anak yang pintar ke pesantren, agar menjadi wali yang pintar, karena tugas kiai berat, harus mengajak, menuntun manusia keluar dari jahiliyah," ujar dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement