Kamis 03 Jan 2019 21:40 WIB

Perluas Bantuan, BSMI Perbanyak Mobil Klinik di Banten

Mobil klinik terdiri dari dokter, perawat, apoteker dan bidan.

Penyintas tsunami Selat Sunda, Fatarai (63) berada di sisa bangunan rumahnya yang rusak diterjang tsunami di Sumur, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Penyintas tsunami Selat Sunda, Fatarai (63) berada di sisa bangunan rumahnya yang rusak diterjang tsunami di Sumur, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sudah sepekan lebih berlalu bencana alam tsunami menerjang Banten dan Lampung yang disebabkan oleh erupsi gunung anak Krakatau. Tercatat ribuan orang mengungsi akibat gelombang laut yang datang tiba-tiba menuju daratan yang terjadi pada Sabtu malam (22/12). Hingga kini, tanggap darurat bencana pun masih diberlakukan oleh pemerintah pasca bencana.

Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Muhammad Rudi mengatakan, sebagai lembaga kemanusiaan berbasis pelayananan kesehatan, BSMI sejak hari pertama bencana hingga hari ke-11 pasca bencana, terus membantu para penyintas bencana alam yang berada di Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. 

"Tercatat, ratusan pasien bencana alam ikut merasakan manfaat dari kehadiran BSMI yang memberikan pelayanan medis ditengah para korban yang membutuhkan," papar Rudi di Banten, Kamis (3/1).

Tidak hanya bantuan berupa pelayanan medis, ujar Rudi, BSMI juga memberikan bantuan berupa pelayanan psikologi dan bantuan berupa logistik dari para donatur yang disebar ke beberapa titik pengungsi. 

Selain itu, untuk menjangkau lebih jauh sasaran pengungsi yang masih minim pelayanan kesehatan, BSMI pun menerjunkan dua mobil klinik berjumlah 12 orang.

"Dalam mobil klinik terdiri dari dokter, perawat, apoteker dan bidan, bekerja sama dengan ATB (Apoteker Tanggap Bencana) yang tersebar ke dua titik lokasi yakni Desa Caringin, Kecamatan Labuan dan Desa Camara, Kecamatan Cigeulis," terang Rudi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/1).

Kegiatan mobil klinik yang berlangsung pada Rabu (2/1) ini, juga membawa bantuan logistik berupa perlengkapan bayi dari donatur yang diamanahkan melalui BSMI. 

Tercatat, sebanyak 110 pasien korban bencana alam tsunami dan banjir mendapatkan pelayanan kesehatan gratis oleh mobil klinik BSMI, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, dengan berbagai keluhan penyakit.

Dewi, salah seorang pasien mobil klinik BSMI yang harus berjuang melahirkan seorang bayi di tengah kondisi mengungsi menuturkan, bahwa pelayanan kesehatan oleh BSMI sangat dibutuhkan dirinya dan sang bayi pasca melahirkan. 

"Alhamdulilah kami sekeluarga bersyukur, karena ada cek kesehatan gratis dari BSMI. Soalnya kemarin saat setelah melahirkan, saya belum periksa lagi ke puskesmas karena masih pada ngungsi," ujar Dewi (24) pada tim media BSMI.

Selain mendapat pasien yang baru saja melahirkan, dalam kegiatan mobil klinik yang diperluas oleh BSMI, juga terdapat pasien yang terkena kanker payudara yang ditangani oleh tim medis. 

Dengan kehadiran mobil klinik oleh BSMI ini, banyak manfaat yang dirasakan bukan hanya oleh pasien korban bencana alam, tetapi juga warga sekitar dan tokoh masyarakat sekitar serta para relawan.

"Alhamdulilah, saya merasa bersyukur dan berterima kasih sekali kepada rekan-rekan dari BSMI yang sudah mau mengunjungi kampung kami dan memberikan layanan kesehatan pada warga kami. Sebab, banyak warga kami yang belum cek kesehatan pasca bencana. Semoga kegiatan mobil klinik dari BSMI terus ada di sini," ujar Rudianto (43), ketua RT setempat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement