REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Mengawali tahun 2019, Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali menggelar pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak tsunami di Kecamatan Carita, tepatnya Desa Banjarmasin, Pandeglang, Rabu (2/1) lalu. Desa yang berbukit ini menjadi tujuan warga tepi pantai untuk mengungsi menyelamatkan diri.
Imas, salah satu warga Desa Banjarmasin, mengatakan adanya pelayanan kesehatan ini sangat membantu warga. Sebab hingga saat ini mereka hanya mendapatkan bantuan logistik konsumsi, namun pelayanan kesehatan jarang didapatkan.
“Di sini ya warganya kan bertambah karena ada pengungsi dari bawah (pantai), jadi kondisi kesehatan juga perlu diperhatikan karena mereka saat tiba di sini juga banyak yang sakit,” ungkap Imas seperti dikutip dari ACT News.
Di Desa Banjarmasin, ada sekitar 300 orang dari luar desa yang mengungsi ke tempat ini saat tsunami menerjang tepian Carita, Sabtu (22/12) lalu. Imas menambahkan, jika pagi hingga sore, pengungsi yang ada turun ke kediamannya masing-masing di tepian pantai. Akan tetapi menjelang malam mereka kembali ke Desa Banjarmasin untuk mengungsi.
“Mereka masih takut untuk kembali ke sana (pantai),” ujar Imas.
ACT juga memberikan logistik makanan ringan untuk anak-anak di Desa Banjarmasin. Pakaian bayi juga diberikan mengingat kondisi cuaca yang sering turun hujan, terlebih sebagian pengungsi yang tak sempat menyelamatkan harta bendanya saat menyelamatkan diri ketika tsunami datang.