Rabu 02 Jan 2019 12:24 WIB

YPU Bina Ilmu Gelar Haul Kedua Almarhum Damanhuri Zuhri

Almarhum Damanhuri Zuhri wafat pada 2 Januari 2017 lalu.

Rep: mgrol118/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah yang khusyuk mengikuti haul kedua almarhum Damahuri Zuhri di di halaman Perguruan Bina Ilmu yang terletak di Parung, Bogor, Rabu (2/1)
Foto: MGrol118
Jamaah yang khusyuk mengikuti haul kedua almarhum Damahuri Zuhri di di halaman Perguruan Bina Ilmu yang terletak di Parung, Bogor, Rabu (2/1)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu menggelar haul kedua wafatnya H Damanhuri Zuhri. Haul yang kedua kalinya digelar ini disertai zikir awal tahun 2019, Rabu (2/1). Haul kedua Pendiri YPU Bina Ilmu dan sebagai wartawan senior Harian Republika ini dilakukan di halaman Perguruan Bina Ilmu yang terletak di Parung, Bogor.

Ketua Yayasan Pembinaan Umat Bina Ilmu, Nurcholis, menjelaskan tujuan haul ini digelar untuk mengenang wafatnya almarhum pada 2 Januari 2017 lalu. Sekaligus mereka yang hadir pun mengikuti muhasabah di awal tahun ini. 

Pada haul kedua Damanhuri Zuhri, hadir beberapa tokoh masyarakat yakni para ustaz yang berada di sekitar lingkungan terdekat. Nurcholis menyampaikan, almarhum merupakan sosok orang yang sangat supel, bijaksana, serta suka memberi. "Almarhum tidak pernah pilih kasih, dan beliau juga mau turun bermasyarakat. Itu yang membuat Damanhuri dikenal dan punya banyak sahabat," ujar Nurcholis.

Tidak hanya tokoh masyarakat, haul ini juga dihadiri para siswa dan orang tua siswa serta jajaran guru di Perguruan Bina Ilmu. Perguruan tersebut merupakan lembaga pendidikan yang didirikan oleh Damanhuri bersama Acep Jarkasih yang juga masih kerabatnya.

photo
Almarhum Damanhuri Zuhri saat berbincang dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  (ilustrasi)

Acara dilaksanakan pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, diawali tahlilan dan pembacaan surah Yasin yang dipimpin oleh oleh sahabat almarhum Damanhuri, yakni Mulyadi Khadafi. Selepas acara, Mulyadi mengatakan kepada Republika.co.id, dia bersyukur dapat diundang pihak Yayasan Bina untuk datang ke haul ini.

Menurutnya, dengan datang ke haul ini dapat mengingatkan momen kebersamaan dengan almarhum Damanhuri saat masih remaja. Mulyadi mengaku, dulunya dia dan almarhum Damanhuri sempat berjuang untuk memajukan para remaja khususnya yang ada di Kecamatan Parung, serta umumnya yang ada di sekitar Kabupaten bogor.

Dia pun terkenang dengan sikap almarhum Damanhuri yang saat itu suka mengajarkan ilmu untuk bisa menjadi pemimpin dan menjadi ustaz. “Walau sesibuk apa pun, saya akan sempatkan datang untuk kegiatan-kegiatan yang ada di Yayasan Bina Ilmu,” ucap Mulyadi yang seorang ASN di Kementerian Agama Kabupaten Bogor.

Mulyadi menyampaikan, almarhum Damanhuri mempunyai peran dalam hidupnya. “Saat muda, beliau itu sudah mengangkat karir saya sebagai seorang qari, sehingga saya dapat dikenal dan berguna oleh masyarakat,” ungkapnya.

Mulyadi sudah mengenal almarhum Damanhuri pada 1980. Dia pun mengaku, almarhum Damanhuri berperan sebagai penggagas program kuliah subuh dan kuliah duha yang pertama kali dilakukan di Masjid Riyadhus Sholihin, Kecamatan Parung Bogor.

photo
Pelajar SDT Bina Ilmu Parung yang hadir di haul wafatnya H Damanhuri Zuhri, wartawan senior Republika. (ilustrasi)

Acara pun diakhiri dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin Ustaz Ahmad Saefulloh. Di hadapan hadirin, ustaz yang akrab dipanggil Saefulloh ini menyampaikan, rasa syukur atas kembali berkumpulnya jamaah setelah dua tahun wafatnya pendiri Perguruan Bina Ilmu, yakni Damanhuri Zuhri.

“Banyak kenangan dan pesan yang kita peroleh dari almarhum. Mudah-mudahan menjadi amal jariyah untuk almarhum, amin ya rabbal alamin,” ucap Saefulloh.

Saefulloh menyebutkan beberapa jasa almarhum Damanhuri, yakni pembangunan masjid Riyadhus Sholihin, Perguruan Bina Ilmu, serta sederet karta jurnalistiknya yang bermanfaat di Harian Republika. Saefulloh pun mengajak kepada hadirin, untuk berzikir dan bermuhasabah serta berdoa memohon kepada Allah, agar khususnya almarhum mendapatkan maghfiroh dan rahmat dari Allah Subhanahu Wataala. Tidak hanya itu, Saefulloh juga mengajak hadirin untuk turut mendoakan korban dampak bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia.

            

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement